Asosiasi Perusahaan Konstruksi “Malah” Anggap Perusahaan Konstruksi Asing Sebagai Lokomotif?

Muhammad Kemal Farezy Apr 20, 2021 0 Comments
Asosiasi Perusahaan Konstruksi “Malah” Anggap Perusahaan Konstruksi Asing Sebagai Lokomotif?

Jakarta, BisnisPro.id – Diketahui tahun lalu ada sebanyak 6 unit BUJK asing yang menutup cabangnya di Indonesia berdasarkan data info Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Akan tetapi sebagai gantinya ada sebanyak 30 unit BUJK asing anyar masuk ke dalam negeri.

Pandemi global Covid-19 tidak bisa dipungkiri telah memukul telak beberapa badan usaha jasa konstruksi (BUJK) lokal dan terpaksa bangkrut.

Dilain sisi, jumlah BUJK asing di dalam negeri justru meningkat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendata tahun lalu ada 6 unit BUJK asing yang menutup cabangnya. Namun demikian, data di lapangan menunjukkan 30 unit BUJK asing anyar masuk ke dalam negeri.

“(Mungkin) ada proyek-proyek besar yang jalan di luar dana pemerintah (pada tahun lalu). Pada saat pandemi, mungkin negara meningkatkan investasi asing yang cukup signifikan dan membawa pelaku jasa konstruksi asing masuk juga,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal II Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Errika Ferdinata.

Errika memprediksi jumlah BUJK lokal turun drastis sekitar 50 persen akibat pandemi global Covid-19. Angka tersebut, menurutnya didapatkan dari menurunnya jumlah BUJK yang melakukan pendaftaran ulang ke asosiasi. Sementara itu, Kementerian PUPR melihat data jumlah BUJK asing naik 4,41 persen secara tahunan atau sebanyak 24 unit menjadi 568 unit. Adapun, ada 22 unit BUJK asing yang masuk ke dalam negeri pada 2019.

Walaupun menduga ada proyek asing baru di dalam negeri pada tahun lalu, Errika berujar pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai proyek dengan dana asing di Nusantara. Walakin, Errika berpendapat bertambahnya jumlah BUJK asing dapat menjadi pengaruh positif bagi industri konstruksi nasional.

Hal ini dikarenakan proyek-proyek yang dikerjakan BUJK asing notabenenya memiliki nilai aset yang besar. Yang berarti industri konstruksi nasional memiliki tambahan lokomotif baru untuk menggerakkan industri konstruksi nasional.

“Kami tidak bisa menilai ini baik atau buruk. Kalau rombongan (BUJK) asing masuk tapi (BUJK lokal) jadi penonton tidak bagus juga. Tapi, kalau masuk dan mengajak perusahaan lokal untuk berpartisipasi kan lebih bermanfaat secara luas,” pungkasnya.

Sumber : Bisnis

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads