Market Respons Negatif Peluncuran Danantara: Lampu Merah bagi Kabinet

Dian Ardiansyah Feb 25, 2025 0 Comments
Market Respons Negatif Peluncuran Danantara: Lampu Merah bagi Kabinet

Jakarta, BisnisPro.id – Peluncuran lembaga investasi Danantara tampaknya semakin memperburuk sentimen pasar. Alih-alih menjadi angin segar bagi ekonomi nasional, kehadiran lembaga ini justru disambut dengan skeptisisme investor, pelaku pasar modal, dan masyarakat.

Pengamat Pasar Modal, Tasril Jamal, menyatakan bahwa reaksi negatif ini adalah indikasi bahwa Danantara belum siap dan justru memperburuk ketidakpastian di pasar.

Tasril mengatakan, per hari ini, dalam perdagangan pagi hingga siang, indeks harga saham gabungan (IHSG) merosot tajam hingga minus 161 poin. Saham-saham blue chip—yang biasanya menjadi tulang punggung pasar modal—terjun bebas. Bahkan, hampir seluruh saham plat merah mengalami pelemahan signifikan.

“Dari pasca-Pilpres saja, tidak ada sinyal positif di market. Kemudian, setelah susunan kabinet bomber ini diumumkan, bukannya memberi dukungan, malah pasar semakin anjlok. Sekarang diperparah lagi dengan peluncuran Danantara, yang jelas-jelas tidak mendapat kepercayaan publik,” ujar Tasril.

Menurut Tasril yang juga merupakan Anggota DPRD Kota Tangerang dari Fraksi PKB, lembaga baru ini memiliki terlalu banyak masalah fundamental yang belum terselesaikan sebelum diluncurkan.

“Saya tidak percaya Danantara akan memberikan dampak positif bagi perekonomian ke depan. Banyak hal yang seharusnya dibenahi dulu sebelum lembaga ini dibentuk. Kalau dasarnya belum kuat, bagaimana bisa memberikan hasil yang baik?” katanya.

Tasril menjelaskan, kekhawatiran utama bukan hanya soal efektivitas Danantara, tetapi juga potensi kebocoran. Ia mempertanyakan bagaimana mekanisme pengawasan terhadap lembaga ini.

“Jika terjadi kebocoran, apakah DPR bisa memanggil Danantara untuk mempertanggungjawabkan? Ini menjadi tanda tanya besar, karena pengawasnya saja adalah mantan presiden,” tambahnya.

Lebih jauh, Ketua DPD IKM Kota Tangerang ini juga khawatir bahwa kehadiran Danantara justru akan menghambat kinerja BUMN yang sudah memiliki sistem kerja sendiri.

“BUMN kita sudah memiliki format kerja yang jelas. Jika Danantara masuk dan mencoba mengambil peran, ada risiko justru membuat semuanya berjalan di tempat, tidak optimal, bahkan bisa menghambat kontribusi mereka terhadap APBN,” ungkapnya.

Pasar modal adalah cerminan kepercayaan investor terhadap kondisi ekonomi suatu negara. Ketika IHSG anjlok bersamaan dengan pengumuman kebijakan besar seperti Danantara, ini menunjukkan bahwa publik meragukan efektivitas kebijakan tersebut.

Seharusnya, sebelum meluncurkan lembaga sebesar ini, pemerintah memastikan adanya transparansi, sistem pengawasan yang jelas, serta mekanisme yang tidak tumpang tindih dengan institusi yang sudah ada. Jika tidak, bukannya menjadi solusi, Danantara justru bisa menjadi beban baru bagi ekonomi nasional. (*)

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads