Rekomendasi dan Pergerakan IHSG, Jumat 10 Juni 2022

Jakarta, BisnisPro.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan kembali melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (10/6/2022). Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam laporannya menjelaskan, tetap tingginya harga komoditas, berlanjutnya disrupsi supply chain dan mulai melambatnya beberapa indikator AS menjadi kekhawatiran inflasi AS tetap tinggi sehingga investor melakukan aksi jual di Wall Street semalam, (9/6/2022).

Hal tersebut menyebabkan Indeks Dow Jones turun hampir 2 persen dan Indeks Nasdaq turun lebih tajam sebesar 2,75 persen. “Koreksi pada Indeks di Wall Street tersebut berpotensi menjadi sentimen negatif bagi investor di Indonesia untuk melakukan aksi profit taking di perdagangan Jumat ini,” jelasnya.

Potensi pelemahan IHSG Jumat ini juga berasal dari turunnya EIDO cukup tajam sebesar 3,22 persen serta turunnya harga beberapa komoditas seperti minyak sebesar 0,82 persen, batu bara 1,11 persen, dan emas sebesar 0,26 persen. Sentimen tersebut juga ditambah dengan kembali melemahnya nilai tukar rupiah serta mulai naiknya yield obligasi Indonesia tenor 10 tahun yang menyebabkan kejatuhan harga obligasi.

“Pada hari ini, IHSG diprediksi bergerak pada rentang 7.070– 7.235,” katanya.

Beberapa saham yang patut dicermati pada hari ini menurut Edwin adalah TINS, ADMR, ISAT, AKRA, JSMR, ICBP, ARTO, BBRI, ASII, dan PTBA. Secara terpisah, analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan, IHSG akan melemah pada perdagangan hari ini.

Secara teknikal, IHSG membentuk doji dengan stochastic yang membentuk deadcross di area overbought mengindikasikan rentang penguatan sudah terbatas dan berpotensi mengalami koreksi. Pelemahan diperkirakan akan bersifat sementara. Dennies memprediksi IHSG bergerak pada level support 7.050 dan 7.116 serta resistance 7.234 dan 7.286. Saham yang menjadi rekomendasi adalah HMSP, PTPP dan BMRI.

IHSG anjlok 0,95 persen atau 68,06 poin ke 7.114,76 pada 09.01 WIB. Sebanyak 106 saham menguat, 194 saham melemah dan 202 saham stagnan. 

Sumber : B