Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 23 September 2022

Muhammad Kemal Farezy Sep 23, 2022 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 23 September 2022

Jakarta, BisnisPro.id – Nilai tukar rupiah hari ini diproyeksikan masih bertengger pada kisaran Rp15.000-an setelah Bank Indonesia mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 4,25 persen kemarin. Kemarin (21/9/2022), mata uang Garuda ditutup melemah 0,17 persen atau melemah 26 poin ke posisi Rp15.023 per dolar AS. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah hari ini berpotensi dibuka berfluktuatif namun dapat melanjutkan pelemahan pada kisaran Rp15.000 – Rp15.060.

Pergerakan rupiah dipengaruhi oleh keputusan BI yang menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen, dengan suku bunga deposit facility naik menjadi 3,5 persen dan suku bunga lending facility menjadi 5 persen.

Sementara itu, peningkatan harga bahan bakar minyak (BBM) berpotensi meningkatkan ruang fiskal. Dengan adanya peningkatan inflasi jika terkompensasi dengan peningkatan upah akan berpotensi meningkatkan pajak pemerintah.

“Namun di sisi lain, peningkatan inflasi yang terjadi tidak dibarengi dengan peningkatan upah, maka secara riil pendapatan mereka akan turun dan membuat daya beli menurun,” kata Ibrahim dalam risetnya, dikutip Jumat (23/9/2022). 

Peningkatan inflasi yang tidak diiringi dengan kebaikan upah juga akan membuat kelompok masyarakat di kelas menengah  tertekan terutama akibat adanya peningkatan harga BBM dan potensi kebijakan peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia.

“Kenaikan harga BBM akan mendorong peningkatan inflasi, dan peningkatan inflasi ini akan meningkatkan penerimaan pajak pemerintah. Peningkatan inflasi juga akan meningkatkan belanja pemerintah di antaranya belanja subsidi atau belanja bantuan sosial,” jelasnya.

Inflasi akan menjadi batu sandungan terhadap target pembangunan jika tidak dikompensasi dengan peningkatan upah yang sebanding dengan peningkatan inflasi karena pendapatan akan turun, namun di satu sisi masyarakat kelas menengah tidak mendapat bantuan sosial.

Sementara itu, dari luar negeri, dolar AS melonjak ke level tertinggi dalam 20 tahun terhadap sekeranjang mata uang pada Kamis waktu setempat, memperpanjang kenaikan setelah Federal Reserve mengerek suku bunga dan sikap hawkish di luar perkiraan dalam pertemuan terbarunya. The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada Rabu, sesuai dengan harapan pasar.

Ketua The Fed Jerome Powell memperingatkan bahwa bank sentral akan mempertahankan kenaikan suku bunga, bahkan mempertaruhkan tekanan pada pertumbuhan ekonomi dan pasar tenaga kerja, karena berjuang untuk mengendalikan inflasi yang tak terkendali. Komentar hawkish memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga AS akan mengakhiri tahun ini jauh di atas 4 persen, atau level tertinggi mereka dalam lebih dari 14 tahun.

Sumber : Bisnis

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads