Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 3 Oktober 2022

Muhammad Kemal Farezy Oct 3, 2022 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 3 Oktober 2022

Tangerang, BisnisPro.id – kekuatan nilai tukar mata uang garuda, rupiah versus dolar AS hari ini diproyeksikan masih antara Rp15.000 hal ini bisa dilihat berdasarkan kurangnya katalis positif. Ibrahim Assuaibi selaku Direktur PT Laba Forexindo Berjangka berpendapat bahwa mata uang negara kita, rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun akan berakhir melemah di antara Rp15.210 – Rp15.270.

Dirinya menambahkan bahwa kekuatan nilai dolar AS terlihat mulai melemah seiring dengan intervensi Bank of England (Bank Nasional Inggris) dan manuver agresif oleh Bank Sentral Eropa serta Bank Sentral Amerika.

Hal ini tidak jauh dari sebab dan akibat krisis Rusia-Ukraina di Eropa yang semakin parah. diketahui semua menteri bidang energi Uni Eropa akan melakukan pertemuan pada Jumat malam untuk membahas alternatif mereka untuk menghukum Rusia lebih berat seiring dengan aksi Presiden Vladimir Putin akan mengumumkan refrendum empat wilayah lain di Ukraina ke Rusia akhir-akhir ini.

IDRUSD Chart by Trading View Dolar AS mendapatkan minat yang sangat positif, naik ke level tertinggi 20 tahun terakhir, hal ini terjadi karena The Fed menunjukkan kenaikan suku bunga yang makin tajam meroket untuk menahan inflasi pada level tertinggi dalam sejarah. 

Melansir dari Bloomberg, kekuatan nilai tukar rupiah berakhir menguat 36 poin atau 0,24 persen sehingga tetap pada posisi Rp15.227 per dolar AS. Indeks dolar AS pada pukul 15.10 WIB terpantau turun 0,45 persen poin atau 0,5 poin ke level 111,75.

Kemudian, untuk mata uang beberapa raksasa Asia dan beberapa Asia Tenggara terlihat ditutup naik di hadapan dolar AS. Mata uang yen Jepang ditutup manguat 0,13 persen, won Korea menguat 0,49 persen, yuan China menguat 0,41 persen, dan ringgit Malaysia naik 0,32 persen versus dolar AS.

Bank Indonesia dalam tahun ini, diproyekskan kemungkinan akan menaikan suku bunga acuan sebesar 5 persen dan masih ada potensi kenaikan suku bunga sebesar 75 bps.

Karena hal tersebut, Bank Indonesia dalam menaikan suku bunga acuan harus mengikuti ekspektasi para analis agar pasar bisa merespon dengan positif.

“Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi Effect) membuat pasar Kembali tenang dan ini manfaatkan oleh para sepekulan untuk menjulan dolar sehingga rupiah di akhir pekan Kembali menguat tajam,” Pungkas Ibrahim.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads