Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, Jumat 30 September 2022

Muhammad Kemal Farezy Sep 30, 2022 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, Jumat 30 September 2022

Tangerang, BisnisPro.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup berpotensi menguat tipis pada Jumat (30/9/2022) di karena lonjakan dolar AS mulai mereda.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif dan ditutup menguat tipis di rentang Rp15.240-Rp15.300 per dolar AS pada akhir pekan.

Berdasarkan data Bloomberg, pada Kamis (29/9/2022) nilai tukar rupiah ditutup menguat 4 poin atau 0,03 persen sehingga parkir di posisi Rp15.262,50 per dolar AS. Indeks dolar AS pada pukul 15.10 WIB terpantau menguat 1,02 poin atau 0,91 persen ke level 113,62.

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia terpantau ditutup bervariasi di hadapan dolar AS. Mata uang yen Jepang ditutup melemah 0,33 persen, won Korea menguat 0,12 persen, yuan China melemah 0,01 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,40 persen terhadap dolar AS.

Ibrahim mengatakan, dolar AS melanjutkan pergerakannya yang tampaknya tanpa henti lebih tinggi, serta intervensi Bank of England ke pasar obligasi menghilang. Dia melanjutkan, Bank of England mengumumkan pembelian obligasi darurat pada hari Rabu, mencoba untuk menopang pasar emas yang telah merosot, bersama dengan poundsterling.

“Hal ini terjadi setelah pemerintah Inggris yang baru mengumumkan pemotongan pajak yang substansial, yang kemungkinan didanai oleh pinjaman yang besar,” ujar Ibrahim, Kamis (29/9/2022).

Menurutnya, ini akan memberi tekanan pada BoE untuk mengumumkan kenaikan suku bunga substansial pada pertemuan berikutnya di awal November, jika terus mengesampingkan kenaikan darurat. Penampilan dari pejabat Bank of England David Ramsden, Silvana Tenreyro, dan Huw Pill pada hari Kamis akan dicermati pasar.

Sementara dari internal, menurutnya sentimen datang dari inflasi Indonesia yang tahun ini bisa mencapai 6,27 persen. Angka ini jauh dari proyeksi pemerintah yang menargetkan inflasi di bawah 5 persen. Selain itu diprediksi Bank Indonesia akan terus menaikkan suku bunga acuan sampai 5 persen di tahun ini.

“Musim hujan dan libur Natal dan liburan tahun baru 2023 sendiri diperkirakan akan mendorong inflasi,” ujarnya.

Sumber : Bisnis

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads