Tren KPR Melambat Akibat Suku Bunga Tinggi
Tangerang, BisnisPro.id – Bank Indonesia (BI) mencatat adanya perlambatan dalam tren penjualan rumah melalui skema kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA).
Berdasarkan hasil survei harga properti residensial (SHPR), pada triwulan I/2024, total nilai kredit KPR dan KPA secara tahunan meningkat sebesar 6,83% year-on-year (yoy). Namun, pertumbuhan ini lebih lambat dibandingkan dengan kuartal IV/2023 yang mencatat pertumbuhan sebesar 12,17%. Meskipun mengalami perlambatan, pembelian rumah melalui skema KPR masih mendominasi dengan porsi mencapai 76,25%. Sementara itu, pembelian melalui skema tunai bertahap sebesar 16,59% dan tunai langsung sebesar 7,17%.
“Realisasi KPR dan KPA pada triwulan I/2024 yang melambat secara tahunan disebabkan oleh penurunan penyaluran KPR dan KPA pada 3 bulan terakhir (-3,16%, quartal-to-quartal),” ungkap Bank Indonesia dalam surveinya dikutip Jumat (17/5/2024).
Meskipun tren suku bunga tinggi, penjualan properti residensial pada kuartal I/2024 tetap menunjukkan tren positif. Penjualan properti meningkat signifikan sebesar 31,16% yoy, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang hanya sebesar 3,37% yoy. Peningkatan penjualan ini terjadi pada seluruh tipe rumah. Penjualan rumah tipe kecil naik sebesar 37,84% yoy, tipe menengah meningkat 13,57% yoy, dan tipe besar melonjak 48,51% yoy.
“Berdasarkan informasi dari responden, faktor utama yang mendorong peningkatan penjualan adalah pembukaan proyek baru yang berhasil menarik minat konsumen,” ujar manajemen Bank Indonesia.
Meskipun penjualan rumah masih berada di zona hijau, Bank Indonesia (BI) mencatat beberapa faktor yang menghambat pengembangan penjualan properti residensial primer. Beberapa di antaranya adalah kenaikan harga bangunan yang berkontribusi sebesar 37,55% dan masalah perizinan sebesar 23,70%. Selain itu, suku bunga KPR yang tinggi juga menghambat penjualan properti dengan persentase mencapai 21,43%, serta proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR sebesar 17,31%.
No Comments