Bukti e-Commerce Berkembang Pesat di Indonesia

Dian Ardiansyah Oct 17, 2017 0 Comments
Bukti e-Commerce Berkembang Pesat di Indonesia

Jakarta, BisnisPro.Id – Kemunculan e-Commerce, yaitu sistim transaksi jual-beli secara online, mendapat sambutan pro dan kontra. Pihak yang kontra mengatakan bahwa e-Commerce hanya muncul secara musiman. Setelah itu, tren transaksi semacam itu akan kembali ditinggalkan.

Sementara itu, pihak yang pro dengan sistim transaksi tersebut berpendapat bahwa itu adalah transaksi yang murah sehingga para penjual barang tidak perlu lagi menyewa tempat jualan, tetapi cukup menyediakan etalase online saja.

Disamping itu, mereka-mereka yang pro dengan e-Commerce ini juga berpendapat sistim ini cukup praktis bagi para pembeli produk yang dijajakan secara online. Para pembeli tidak perlu lagi membayar bensin dan parkir untuk mobil mereka di pusat-pusat perbelanjaan.

Disamping itu, mereka juga dapat menghemat waktu dan tenaga tanpa harus berjalan mencari barang ke pasar-pasar atau berbagai pusat perbelanjaan. Tetapi mereka dapat memesan barang yang mereka inginkan lewat online yang cukup dioperasikan di rumah.

Setelah pesanan diterima, pihak penjual meminta agar pembeli mentransfer dana senilai barang pesanan tersebut. Jika transfer telah dilakukan, maka pihak penjual tinggal mengirim barang pesanan tersebut ke pembeli melalui jasa kurir yang banyak tersedia.

Dengan demikian, dalam sistim e-Commerce ini, kita hanya bermodalkan saling percaya sehingga baik pembeli dan penjual dapat melakukan transaksi perdagangan yang sehat.

Lambat laun, sistim e-Commerce ini menjadi berkah bagi berbagai perusahaan jasa kurir yang ada saat ini. Salah satu perusahaan yang kebagian berkah karena perkembangan sistim ini adalah PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).

“Sentimen positif terhadap sistim transaksi e-commerce di Indonesia memberi dampak positif terhadap peningkatan pengiriman barang melalui jasa pengiriman (kurir-red),” ujar Muhammad Feriadi, Direktur Utama JNE.

Feriadi mengaku, dalam beberapa tahun terakhir, bisnis JNE mengalami pertumbuhan lebih dari 30%.

“Itu karena saat ini sedang terjadi perpindahan minat belanja masyarakat dari offline menjadi online karena harga yang ditawarkan serta kemudahan pengiriman,” ujar Feriadi ketika ditemui di Kantor Pusat JNE, Tomang, Jakarta Barat, Senin (16/10/2017).

Feriadi menjelaskan, orang dulu lebih suka membeli kebutuhan apapun di supermarket, mal maupun pasar. Tetapi sekarang mereka memilih belanja online karena harga yang ditawarkan lebih murah dan efisien serta banyaknya kemudahan pengiriman yang tersedia.

“Untuk JNE, jasa pengiriman logistik tercatat 70% dan sisanya 30% adalah pengiriman logistik sektor korporasi. Sekitar 50% dari jasa pengiriman logistik tersebut merupakan pengiriman online atau e-Commerce,” tukas Feriadi.

Feriadi memandang, para pegiat e-Commerce domestik kini memiliki kebutuhan layanan pengiriman yang cepat. Karena itu, JNE dapat menjadi partner bagi e-Commerce dalam negeri.

“Pasalnya, jika tidak didukung dengan pengiriman yang cepat, maka jasa transaksi e-Commerce tidak dapat bersaing ketat dengan sistim transaksi reguler,” pungkas Feriadi.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), industri e-commerce di Indonesia dalam 10 tahun terakhir tumbuh sekitar 17% dengan total usaha mencapai sekitar 26,2 juta usaha. (AS)

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads