China Kembali Obrak-Abrik Bitcoin

Muhammad Kemal Farezy Jun 21, 2021 0 Comments
China Kembali Obrak-Abrik Bitcoin

Jakarta, BisnisPro.id – Kebijakan Pemerintah China menutup penambangan Bitcoin, memberikan tekanan tersendiri bagi aset kripto tersebut di pasar.

Nilai tukar Bitcoin kembali terperosok selama akhir pekan lantaran terpapar sentimen kebijakan Pemerintah China menutup penambangan aset kripto tersebut. Seperti dilansir dari Bloomberg, Minggu (20/6/2021), nilai tukar Bitcoin turun 5,5 persen menjadi US$34.142 pada pukul 10:50 di New York. Penurunan itu terjadi untuk keempat kalinya dalam lima sesi terakhir. Ether, yang merupakan aset kripto terbesar kedua di dunia secara kapitalisasi pasar, juga turun 5,9 persen menjadi US$2.095.

Adapun, hashrate di China turun secara signifikan karena tambang Bitcoin ditutup. Jonathan Cheesman, Kepala Penjualan Over-the-Counter dan Institusional di FTX menulis dalam email pada Sabtu (19/6/2021), mengutip laporan di Twitter dari akun @bigmagicdao.

“Secara jangka panjang dapat dilihat sebagian besar hashrate bergerak keluar dari China sebagai indikasi positif. Namun dalam waktu dekat mungkin kegiatan itu akan menghasilkan aksi jual di pasar,” kata Cheesman, seperti dikutip dari Bloomberg. Hashrate merupakan kecepatan penambang tiba ke sebuah hash.

Adapun, jumlah sebuah hash dikomputasi per detiknya. Semakin banyak penambang yang menambang Bitcoinhashrate akan mengalami peningkatan. Adapun, Pemerintah Kota Ya’an di wilayah barat daya Sichuan, China, telah berjanji kepada otoritas provinsi untuk membasmi semua operasi penambangan Bitcoin dan Ether dalam waktu satu tahun.

Menurut sebuah laporan di Global Times yang didukung Partai Komunis, penutupan banyak tambang Bitcoin di provinsi tersebut telah mengakibatkan lebih dari 90 persen kapasitas penambangan Bitcoin China ditutup.

Sekitar 65 persen dari penambangan Bitcoin dunia terjadi di China pada April 2020, menurut perkiraan oleh University of Cambridge. Selain itu, Edward Moya, analis pasar senior di Oanda Corp., mengatakan Bitcoin sedang ditekan oleh penurunan tiba-tiba oleh token Titan menjadi hampir nol.

Bitcoin jatuh karena kehancuran token Titan meningkatkan tekanan regulator untuk memberikan lebih banyak perlindungan bagi publik,” kata Moya.

Sumber : Bisnis

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads