Gelar Public Expose dan RUPS, DPN Catat Kinerja Positif di Tengah Pandemi
Jakarta, BisnisPro.id – Satu tahun terakhir merupakan tahun yang penuh tantangan. Sejak 2020 lalu, dunia dilanda Pandemi Covid-19 yang menimbulkan dampak yang cukup berat di berbagai sektor di berbagai belahan dunia.
Pemerintah selaku regulator juga telah mengeluarkan berbagai kebijakan/stimulus untuk menjaga perekonomian nasional agar tidak terpuruk ke jurang resesi akibat dari dampak buruk pandemi Covid-19.
Meskipun demikian, di tahun 2020 PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk. (DPN) tetap mencatat kinerja yang positif walau penjualan bersih mengalami penurunan dari Rp 118,92 miliar pada tahun 2019 menjadi Rp 96,64 miliar pada tahun 2020 atau menurun sebesar 18,73%. Sebelumnya Perusahaan menargetkan penjualan tahun 2020 sebesar Rp 102 miliar, namun target penjualan tidak tercapai karena menurunnya volume permintaan glue.
Realisasi laba yang dicapai pada tahun 2020 adalah sebesar Rp 2,40 miliar, turun sebesar Rp 1,54 miliar dari tahun 2019 sebesar Rp 3,94 miliar. Laba tahun 2020 melampaui dari yang ditargetkan sebelumnya yaitu sebesar Rp 1,7 miliar. Jadi melebihi target sebesar Rp 700 juta atau 41,18%.
Likuiditas terkelola dengan sangat baik, dengan rasio lancar sebesar 20.844,46%, terdapat penurunan sebesar 90% atas liabilitas jangka pendek, Perusahaan selalu berhasil melunasi utang-utang yang jatuh tempo tepat waktu.
Direktur Utama PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk. Siang Hadi Widjaja mengatakan, kendala-kendala yang dihadapi Perusahaan dapat diatasi dengan baik, terhadap piutang usaha salah satu pembeli yang usahanya sementara tidak beroperasi sampai batas waktu yang tidak ditentukan telah berhasil ditagih. Manajemen selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memberikan piutang.
“Selama piutang lama belum dibayar, Perusahaan tidak akan menyerahkan produk baru,” Ujarnya.
Selain itu, Siang menambahkan, hampir seluruh industri terkena dampak negatif dari pandemi Covid-19, termasuk industri lem kayu lapis. Untuk menghadapi dampak negatif ini, manajemen telah mengupayakan strategi dan kebijakan strategis agar dapat menghasilkan kinerja positif.
“Di tengah kondisi ini, Perusahaan lebih berhati-hati dalam memasarkan produk sambil menelaah piutang tiap-tiap pelanggan untuk menjaga kolektibilitas, mempertahankan mutu lem, memberikan asistensi agar pelanggan dapat menjaga dan meningkatkan kualitas produknya sehingga tetap dapat bersaing dan bertahan serta melakukan efisiensi biaya dan optimalisasi di bidang produksi,” Jelasnya.
Lebih lanjut, Siang mengatakan, Perusahaan berpandangan dan optimis bahwa prospek usaha ke depan masih cukup baik mengingat ekspor plywood ke Amerika Serikat semakin meningkat sejak adanya tarif perang dagang dan anti dumping.
Peluang ekspor juga datang dari negara lain seperti Korea Selatan, China, Uni Eropa, Timur Tengah dan Jepang seiring dengan mulai pulihnya kondisi ekonomi di Jepang di masa pandemi. Entitas anak, PT Intitirta Primasakti yang bergerak di bidang batu bara sedang menjajaki peluang-peluang yang ada untuk dapat memulai menambang batu baranya.
Menurut Siang, Perusahaan senantiasa menjunjung tinggi dan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dalam menjalankan bisnis karena ini merupakan aspek penting yang akan menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan.
“Penerapan tata kelola perusahaan yang baik berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran dapat meminimalisasi risiko-risiko yang dihadapi dan dapat berkontribusi dalam peningkatan kinerja perusahaan,” pungkasnya.
No Comments