Hari ini, IHSG Diprediksi Bakal Tembus Titik Resistensi 6.620

Jakarta, BisnisPro.Id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan bergerak naik namun melambat sehingga cenderung bervariasi pada perdagangan hari ini pasca kenaikan pada penutupan perdagangan kemarin di level 6.578.

“Indeks hari ini diprediksi naik tetapi kenaikannya lambat. Itu karena dipengaruhi oleh aksi wait and see yang mendorong proses konsolidasi. Kendati demikian, IHSG terus berupaya untuk menyentuh level 6.620,” ujar Yuganur Wijanarko, analis PT KGI Sekuritas Indonesia, di Jakarta, Rabu (14/02/2018).

Yuganur mengemukakan, pasar hari ini cenderung menunggu untuk mengambil posisi beli yang signifikan. Karena itu, jika terjadi koreksi, maka hal itu dapat dimanfaatkan para pelaku pasar untuk mengakumulasi saham-saham pilihan mereka.

Yuganur merekomendasikan BELI terhadap saham-saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPON) dan PT Harum Energy Tbk (HRUM).

“BBNI dan LSIP masing-masing cukup layak diakumulasi pada kisaran harga Rp9.500-9.200 dan Rp1.330-1.290 per unit. Pasalnya BBNI berpeluang mencapai rentang harga Rp10.100-10.500 per unit dan LSIP pada Rp1.420-1.480 per unit,” papar Yuganur.

Kendati demikian, jika harga BBNI menyentuh Rp8.950 per unit dan LSIP di harga Rp1.240 per unit, maka kedua saham tersebut seharusnya dihindari (cut loss) agar tidak mengalami kerugian yang berkepanjangan.

Yuganur menjelaskan, CPIN dan HRUM masing-masing diprediksi dapat mencapai rentang harga Rp3.550-3.660 dan Rp3.450-3.550 per unit. CPIN dapat dikoleksi pada kisaran harga Rp3.180-3.080 per unit dan HRUM pada Rp3.000-2.800 per unit.

“Jika harga CPIN turun dan mencapai level Rp2.980 dan HRUM ke level Rp2.600 per unit, maka kedua saham tersebut seharusnya dijual saja kembali ke pasar agar tidak terlalu lama mengalami kerugian,” tukas Yuganur. (AS)