Kurs Rupiah Masih Melemah Dibawah Tekanan Perang Dagang AS dan China

Dian Ardiansyah Sep 12, 2018 0 Comments
Kurs Rupiah Masih Melemah Dibawah Tekanan Perang Dagang AS dan China

Jakarta, BisnisPro.id – Kondisi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih terus berlanjut dan jadi perhatian para investor dalam beberapa waktu belakangan ini.

Tekanan eksternal dinilai masih jadi faktor utama nilai tukar rupiah melemah. Begitupun dengan nilai tukar mata uang negara berkembang lain.

Research Analyst dari ForexTime (FXTM) Lukman Otunuga dalam keterangan tertulisnya, mengatakan “Rupiah akan dipengaruhi oleh pandangan investor mengenai pasar berkembang secara umum, dengan perhatian khusus pada reaksi lira terhadap data PDB (Produk Domestik Bruto) terbaru Turki dan ancaman tarif dagang lebih lanjut dari Presiden AS Donald Trump,” ujar Lukman seperti yang dikutip laman Kompas.com, Rabu (12/9/2018).

Dia mengungkapkan, diawal pekan ini, nilai tukar rupee India dan rand Afrika Selatan terhadap dollar AS masih melemah. Hal itu menandakan sentimen beli terhadap mata uang pasar negara berkembang yang memiliki defisit neraca tinggi tetap masih rendah.

“Dari aspek teknis, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dapat mencapai Rp 14.900 untuk jangka pendek apabila dollar AS terus menguat,” tutur Lukman.

Kondisi ini juga diperkeruh oleh situasi perang dagang antara Amerika Serikat dengan China, di mana pada pekan lalu, Presiden Trump melipatgandakan ancaman pemberlakuan tarif kepada China.

Trump mengancam memberlakukan tarif tambahan pada barang dari China senilai 267 miliar dollar AS.

“Kekhawatiran akan terjadi perang dagang besar-besaran antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia dapat memicu penghindaran risiko, menghantam saham global dan negara berkembang,” ujar Lukman.

Hal itulah yang menyebabkan nilai tukar mata uang negara-negara berkembang akan tetap melemah seiring dengan ketegangan perdagangan di tataran global.

Selain itu, faktor lain yang mendorong pelemahan nilai tukar mata uang di negara berkembang juga dari penguatan dollar AS dan perkiraan kenaikan suku bunga Fed Fund Rate.

“Prospek mata uang pasar negara berkembang tetap cenderung menurun untuk jangka pendek, terutama mata uang negara yang memiliki defisit transaksi berjalan yang besar,” kata Lukman.

Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini ada pada level Rp 14.863.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada sepekan terakhir bergerak di kisaran Rp 14.800 hingga Rp 14.900, dengan pelemahan paling dalam terjadi pada 5 September 2018 lalu yakni Rp 14.927 per dollar AS.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads