Multifinance Terlihat Membaik

Dian Ardiansyah Mar 5, 2018 0 Comments
Multifinance Terlihat Membaik

Jakarta, BisnisPro.Id – Industri perusahaan pembiayaan (multifinance) boleh unjuk gigi. Pasalnya, rasio pembiayaan bermasalah (Nonperforming Finance/NPF) mulai melandai hingga ke bawah tiga persen pada Januari 2018, setelah sempat menyentuh level 3,71 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan data Statistik Lembaga Pembiayaan yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio pembiayaan macet pada Januari 2018 mencapai 2,95 persen. Itu berarti, penurunannya 0,76 persen dalam satu tahun.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno, terjadi kenaikan kualitas pembiayaan karena upaya bersih-bersih kredit macet yang dilakukan banyak perusahaan multifinance.

“Ya, saya kira, banyak yang bersih-bersih kredit macet, mulai dari restrukturisasi hingga write off (hapus buku) di tahun lalu. Sehingga, mulai terlihat hasilnya sekarang,” ujarnya.

Selain itu, ia melanjutkan, peningkatan harga batu bara dan sejumlah komoditas lainnya turut membangkitkan selera pelaku usaha untuk berekspansi. Makanya, pembiayaan modal kerja dan pembiayaan investasi pada Januari 2018 terdongkrak.

Pembiayaan investasi dan modal kerja tercatat masing-masing sebesar Rp119,77 triliun dan Rp22,42 triliun pada Januari 2018 atau bertumbuh 9 persen dan 4,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Pembiayaan naik. Artinya, bilangan pembaginya jadi ikut naik. Makanya, NPF-nya jadi turun,” imbuh Suwandi.

Namun demikian, ia memprediksi, rasio pembiayaan macet multifinance tahun ini masih akan berkisar 2,7 persen – 2,9 persen. Alasannya, pembiayaan tahun ini pun cuma dipatok tumbuh 8 persen – 10 persen.

Total pembiayaan yang disalurkan multifinance mencapai Rp416,48 triliun per Januari 2018 atau naik 6,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp389,52 triliun.

Dari sisi laba, industri multifinance menorehkan keuntungan sebesar Rp1,18 triliun atau naik 5 persen dibandingkan Januari 2017 lalu, yakni Rp1,12 triliun.

“Pertumbuhan laba karena pendapatan tumbuh lebih baik hasil dari peningkatan kualitas pembiayaan,” pungkjasnya dia.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads