Pelaku Pasar Tidak Tertarik pada Penangguhan Pajak Ekspor CPO Malaysia

Dian Ardiansyah Apr 12, 2018 0 Comments
Pelaku Pasar Tidak Tertarik pada Penangguhan Pajak Ekspor CPO Malaysia

Jakarta, BisnisPro.Id – Penangguhan pengenaan pajak ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang dilakukan pihak otoritas Bursa Malaysia hingga akhir April 2018 tampaknya kurang menarik bagi pelaku pasar.

“Pasalnya, ketika kebijakan itu mulai diterapkan, Dewan Minyak Sawit Malaysia merilis data bahwa permintaan terhadap CPO Malaysia pada Maret 2018 relatif mendatar. Itu karena stok CPO hanya turun tipis sebesar 6,2% menjadi tinggal 2,32 juta ton pada bulan tersebut,” papar Arie Nurhadi, analis riset PT Monex Investindo Futures, di Jakarta, Rabu (11/04/2018).

Sementara itu, demikian Arie, Dewan Minyak Sawit Malaysia tersebut menyebutkan bahwa produksi CPO Malaysia mencapai kenaikan 17,2% menjadi 1,57 juta ton pada Maret 2018. Adapun total ekspor CPO pada bulan itu meningkat hingga 19,2% menjadi 1,57 juta ton.

“Kenaikan volume produksi yang tidak diimbangi oleh penurunan cadangan menunjukkan bahwa stok CPO Malaysia masih menumpuk, padahal volume ekspornya tumbuh cukup kuat. Akibatnya, harga CPO mengalami penurunan karena stok yang masih banyak,” ujar Arie.

Arie menyebutkan, penurunan harga tersebut murni terjadi karena faktor permintaan dan pasokan belaka. Akibatnya, kebijakan otoritas Bursa Malaysia menangguhkan pengenaan pajak ekspor CPO menjadi tidak menarik bagi para pelaku pasar, setidaknya hingga batas waktu yang ditentukan. Kondisi itu mengakibatkan harga CPO terus melemah.

Harga CPO yang ditransaksikan di Bursa Malaysia pada Selasa (10/04/2018) ditutup turun menjadi RM2.433 per ton dibandingkan harga pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya.

Arie menjelaskan, penurunan harga CPO terus berlangsung pada Rabu (11/04/2018) ini, dimana harga CPO terus turun hingga mencapai RM2.428 per ton. Jika penurunan itu dapat mencapai RM2.411 per ton, maka harga CPO tersebut diperkirakan bakal terus tergerus hingga RM2.396 per ton, sebelum pada akhirnya mencapai RM2.373 per ton.

“Akan tetapi, jika dapat mencapai level harga RM2.436 per ton, maka harga CPO tersebut berpeluang terus menguat hingga RM2.453 per ton, bahkan tidak mustahil akan terus menguat menjadi RM2.476 per ton,” pungkas Arie. (AS)

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads