Jakarta, BisnisPro.Id – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium diharapkan Badan Pusat Statistik (BPS) tidak langka di pasaran apalagi sampai naik. BBM jenis premium berpotensi besar dalam menaikan inflasi.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan,sumbangan BBM secara total ke inflasi mencapai 3,3 persen sampai 3,4 persen.

“Kontribusinya ke inflasi dari BBM 3,3 persen sampai 3,4 persen,” katanya di Jakarta, Rabu (28/3/2018).

Ia katakan, BBM sangat dibutuhkan masyarakat terutama untuk mengamankan jalur distribusi pangan sebagai sumber hajat orang banyak.

“Pemerintah janji stabilisasi pangan, tahun lalu bagus harga pangan jelang lebaran. Diharapkan tahun ini demikian sama seperti tahun lalu,” katanya.

Beredar kabar Premiun langka di Jawa, Pertamina menyatakan, tidak ada kewajiban menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium di wilayah Jawa, Madura, dan Bali. Hal ini mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.

Vice President Coorporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan, dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014‎, maka Premium bukan BBM penugasan yang wajib disalurkan di wilayah Jawa, Madura dan Bali. Sehingga di tiga wilayah tersebut, Premium menjadi bahan bakar yang masuk kategori umum atau nonsubsidi. (WW)