30 Tahun Banjir Tak Pernah Tuntas, Anggota Dewan Ajak Warga Bersuara Ke PUPR Pusat
Tangerang, BisnisPro.id – Anggota DPRD Kota Tangerang, Fraksi PKB. Tasril Jamal ajak warga Ciledug demo ke PUPR Pusat (BBWS).
Dalam kegiatan Reses ke 3, masa sidang 2020-2021, Anggota DPRD Kota Tangerang dari Fraksi PKB, Tasril Jamal, merasa prihatin terkait persoalan banjir di Tangerang khususnya daerah Ciledug, Pinang Griya dan Pondok Bahar yang sudah hampir 30 tahun lebih tidak pernah tuntas.
Di kesempatan yang sama, Tasril Jamal juga mengajak warga Ciledug untuk menyampaikan aspirasi langsung ke Kementerian PUPR Pusat (BBWS) terkait persoalan banjir ini agar dapat segera ditangani.
“Apakah harus kita demo besar-besar baru mereka mau mengerjakan dengan serius persoalan banjir ini,” ujar Tasril yang juga merupakan Sekretaris PKB Kota Tangerang ini.
Menurut Tasril, sudah hampir 4 kali pergantian Presiden di Republik ini, masalah banjir ini tidak pernah usai. Dan yang lebih parah lagi, sudah hampir 30 tahun lebih, di kali yang yang melewati 3 daerah ini (Ciledug, Pinang Griya dan Pondok Bahar) tidak pernah dilakukan normalisasi atau pengerukan, yang mana pendangkalan kali sudah parah sekali.
“Apakah memang ini yang di inginkan Pemerintah Pusat, senang melihat masyarakatnya jadi korban banjir, dan jadi tontonan nasional,” kata Tasril.
Tasril menambahkan, lebih parahnya lagi momen-momen seperti ini dijadikan ajang untuk mencari perhatian kepada warga, atau bahasa awamnya dikenal sebagai ajang pencitraan politik oleh para elit politik dan para calon kepala pemerintahan.
“Pada saat banjir mereka datang berbondong-bondong, para donatur-donatur dengan memasang berbagai atribut masing-masing, seolah peduli pada masyarakat? Buat saya ini lagu lama yang model-model seperti ini,” ungkap Tasril menyampaikan kekecewaannya.
Tasril mengatakan, seharusnya Pemerintah Pusat dan Provinsi, juga Kota Tangerang, dapat lebih cepat mengambil sikap untuk menyelesaikan persoalan banjir kali ini, bukan berarti ketika sudah ada korban atau sudah terjadi bencana banjir baru bergerak turun ke lapangan, dan hanya bisa menyiapkan perahu karet, kasih nasi bungkus, indomie, dan lain-lain.
“Bukan ini yang kami mau atau harapkan, tapi tuntaskanlah penyakit banjir tahunan ini, apakah perlu buat tendon air atau lakukan normalisasi kali atau pembenahan tanggul yang bocor akibat tidak pernah ada perawatan pada tanggul-tanggul yang sudah tua,” ujarnya.
Tasril berharap agar Pemerintah Pusat dapat lebih peka untuk segera menyelesaikan persoalan ini demi kebaikan masyarakat. Diharapkan Pemerintah Pusat juga fokus dalam kegiatan pencegahan banjir bukan hanya saat penanganan ketika banjir sudah terjadi saja.
“Sekali lagi kami berharap Pemerintah Pusat lebih peka terhadap persoalan banjir ini. Mumpung musim hujan belum datang cepat lah lakukan pengerjaan nya atau perbaikan di daerah kami pak mentri,” pungkasnya.
No Comments