Sektor Properti Diprediksi Bangkit di Tahun Politik
JAKARTA – Sejak dua tahun belakangan, industri properti di Indonesia masih belum menunjukkan kebangkitannya. Padahal, pemerintah sudah cukup berupaya untuk mendorongnya agar bangun dari ‘tidur pulas’.
Adapun sejumlah upaya yang dilakukan oleh pemerintah sebut saja deregulasi Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) XI mengenai penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh) final menjadi 0,5 persen dan tarif Bea Perolehan atas Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB) menjadi maksimal 1 persen.
Berikutnya PKE XIII tentang Perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Namun, seluruh upaya tersebut rupanya belum jua mampu membangunkan industri properti Tanah Air.
Direktur Riset Savills Indonesia, Anton Sitorus memprediksikan industri properti Indonesia akan kembali bangkit pada akhir 2019 atau tepatnya usai Pemilu Presiden.
“Ini hanya prediksi. Tapi berharap (sektor properti bangkit) usai Pemilu 2019,” ujarnya Anton seperti yang dikutip dari Akurat.co, Senin (3/9/2018).
Baca juga: Rupiah Anjlok, Pengembang Disarankan Bangun Rumah Bersubsidi
Menurutnya, prediksi kebangkitan industri properti pada 2019 diperkirakan akan sama seperti yang pernah terjadi pada 2014. Kala itu, pemerintahan SBY sudah memasuki tahun terakhir dari pemerintahan dua periodenya. Sehingga, hal tersebut diyakini faktor yang diyakini mampu mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan investasinya di Tanah Air.
“Pertumbuhan itu mulai terlihat pada term kedua, bahkan lebih jelas. Soalnya, term pertama hanya restore kepercayaan investor,” tuturnya.
Baca juga: Presiden: Pelemahan Rupiah Jangan Hambat Bisnis
Bagaimanapun, jika Joko Widodo (Jokowi) kembali dipercaya oleh masyarakat Indonesia untuk memimpin satu periode pemerintahan lagi, Anton berharap hal yang sama akan terjadi yakni mampu memulihkan industri properti Indonesia. “Semoga saja 2019 lebih baik dibandingkan 2014,” katanya.
No Comments