Bukit Asam Mulai Tumbuh Seiring Dengan Naiknya Permintaan Batu Bara

Muhammad Kemal Farezy Oct 7, 2021 0 Comments
Bukit Asam Mulai Tumbuh Seiring Dengan Naiknya Permintaan Batu Bara

Jakarta, BisnisPro.id – Lonjakan harga komoditas batu bara yang sempat mencapai level tertinggi baru menjadi berkah bagi sektor pertambangan batu bara, termasuk PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Perseroan juga didukung oleh berlanjutnya ekspansi yang bisa menopang pertumbuhan kinerja keuangan dalam jangka panjang.

Analis Samuel Sekuritas Dessy Lapagu mengungkapkan, kenaikan rata-rata harga jual batu bara dan sejumlah ekspansi yang sedang dilaksanakan oleh Bukit Asam akan mendorong pertumbuhan yang pesat tahun ini.

Hingga tulisan ini diterbitkan, harga batu bara telah menguat sekitar 134% terhitung sejak awal 2021.

Peningkatan harga batu bara global menjadi sentimen positif terhadap pergerakan harga saham seluruh emiten di sektor tersebut.

“Kami memperkirakan tren penguatan harga batu bara akan berlanjut hingga akhir tahun ini. Peningkatan didukung oleh permintaan yang tinggi dan terbatasnya suplai,” tulis Dessy dalam risetnya.

Selain faktor kenaikan harga batu bara, Bukit Asam didukung oleh sejumlah ekspansi yang sedang berlangsung, di antaranya ekspansi jalur kereta api Tanjung Enim-Tarahan 1 dengan target daya angkut 25 metrik ton per tahun, ekspansi jalur Tanjung Enim-Kertapati dengan target 7 metrik ton per tahun, dan jalur Tanjung Enim-Kramasan dengan target 20 ton per tahun, dan pembangunan jalur Tanjung Enim-Parajen dengan target sebanyak 20 ton per tahun.

Bukit Asam bersama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Kereta Api Indonesia telah menandatangani kontrak kerja sama untuk menjaga pasokan listrik nasional. Kerja sama ini menambah serapan batu bara perseroan hingga 5,4 juta ton untuk Sumsel 8 serta peningkatan kapasitas distribusi.

Perseroan juga tengah melaksanakan proyek hilirisasi batu bara dengan pembangunan fasilitas gasifikasi batu bara menjadi DME. Proyek tersebut digarap dengan menggandeng PT Pertamina dan Air Products dengan target COD pada kuartal II-2024. Pabrik tersebut bakal menyerap sebanyak 6 juta ton batu bara per tahun. Solidnya harga batu bara dan ekspansi yang terus berlanjut mendorong Samuel Sekuritas merevisi naik proyeksi kinerja keuangan Bukit Asam.

Proyeksi laba bersih perseroan tahun ini direvisi naik dari Rp 2,91triliun menjadi Rp 3,99 triliun. Begitu juga dengan perkiraan pendapatan direvisi naik dari Rp 19,62 triliun menjadi Rp23,1 triliun. Target itu sejalan dengan perkiraan volume produksi dan penjualan batu bara perseroan masing-masing 30,8 juta ton dan 29,7 juta ton tahun ini.

Proyeksi laba bersih Bukit Asam pada 2022 juga dinaikkan dari Rp 3,32 triliun menjadi Rp 4,1 triliun. Begitu juga dengan proyeksi pendapatan dinaikkan dari Rp 22,68 triliun menjadi Rp 23,81 triliun.

Samuel Sekuritas juga merevisi naik target harga saham PTBA dari Rp 2.900 menjadi Rp 3.200, dengan rekomendasi beli. Sementara itu, analis BRI Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri mengungkapkan, Bukit Asam bakal menunjukkan pertumbuhan kinerja keuangan yang lebih tinggi dibandingkan perkiraan semula. Hal ini akan didukung oleh kenaikan harga jual batu bara dan stabilnya volume penjualan.

Ekspektasi yang lebih baik hingga akhir 2021 tersebut seiring realisasi kinerja keuangan perseroan pada semester I-2021 dengan peningkatan laba bersih sebesar 38% menjadi Rp 1,8 triliun. Laba bersih tersebut melampaui estimasi sejumlah analis.

Adapun pendapatan naik dari Rp 9,01 triliun menjadi Rp 10,29 triliun. Sebab itu, Stefanus merevisi naik target kinerja keuangan Bukit Asam tahun 2021-2022.

Rincian kinerja keuangan Bukit Asam
Rincian kinerja keuangan Bukit Asam

“Revisi naik tersebut didukung oleh tren penguatan harga batu bara dalam beberapa bulan terakhir. Revisi juga mencerminkan kuatnya realisasi kinerja keuangan perseroan hingga semester I-2021,” tulis dia dalam risetnya. Tahun ini, laba bersih Bukit Asam direvisi naik dari Rp 3,09 triliun menjadi Rp 3,78 triliun.

Begitu juga dengan perkiraan pendapatan tahun 2021 direvisi naik dari Rp 20,71 triliun menjadi Rp 23,54 triliun. Kenaikan target ini merefleksikan revisi naik perkiraan rata-rata harga jual batu bara perseroan dari Rp 692.380 per ton menjadi Rp 789.600 per ton.

Revisi naik juga dilakukan untuk target laba bersih perseroan tahun 2022 dari Rp 3,51 triliun menjadi Rp 3,81 triliun. Begitu juga dengan perkiraan pendapatan direvisi naik dari Rp 23,39 triliun menjadi Rp 24,30 triliun. Adapun perkiraan rata-rata harga jual batu bara perseroan direvisi naik dari Rp 699.300 per ton men jadi Rp 728.123 per ton. Revisi naik target harga jual batu bara dan kinerja keuangan perseroan mendorong BRI Danareksa Sekuritas menaikkan target harga saham PTBA dari Rp 3.300 menjadi Rp 3.400. Target tersebut mengimplikasikan perkiraan PE tahun 2022 sekitar 9,9 kali.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads