Geliat Emas Hari Ini, Rabu 12 Januari 2022, Boss The Fed Berulah Kembali

Jakarta, BisnisPro.id – Pada kali ini harga emas mentarget resistance di US$1.827 karena pesan yang kurang hawkish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Harga emas berpeluang menguat seiring dengan pernyataan Federal Reserve yang dinilai kurang hawkish. Hawkish adalah kecenderungan bank sentral yang menganggap bahwa pengetatan kebijakan moneter perlu dilakukan dalam menentukan arah perekonomian suatu negara, salah satunya melakukan penaikkan suku bunga.

Dalam hal ini, The Fed cenderung bersikap dovish, kebalikan dari hawkish, atau tidak seagresif prediksi pasar. Padahal, sebelumnya lembaga keuangan Goldman Sachs memprediksi The Fed dapat menaikkan suku bunga sebanyak 4 kali pada 2022, yang dimulai pada Maret.

Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan harga emas berakhir naik US$19,71ke level US$1.821,17 pada hari Selasa karena ditopang sentimen pelemahan dolar AS seiring dengan sikap pasar yang mencerna pesan dari Ketua Fed Jerome Powell yang dipandang kurang hawkish.

“Emas spot berpeluang dibeli lebih lanjut pagi ini, Rabu (12/1/2022), mengincar resistance di US$1.827 karena pesan yang kurang hawkish dari Jerome Powell,” papar Monex.

Namun, jika bergerak turun hingga menembus ke bawah level US$1.817, berpeluang dijual menguji support di US$1.815. Potensi rentang perdagangan sesi Asia di US$1.815-US$1.827.

Pada perdagangan Rabu (12/1/2022) pukul 07.54 WIB, harga emas spot koreksi 0,05 persen atau 0,99 poin menjadi US$1.820,61 per troy ounce. Harga emas Comex kontrak Februari 2022 naik 0,18 persen atau 3,3 poin menuju US$1.821,8 per troy ounce.

Pukul 09.40 WIB, harga emas spot turun 0,11 persen atau 2,01 poin menjadi US$1.819,59 per troy ounce. Harga emas Comex kontrak Februari 2022 naik 0,05 persen atau 0,9 poin menuju US$1.819,4 per troy ounce.

Sumber : Bisnis