Grand Taruma Karawang, Destinasi Investasi Properti di Timur Jakarta

Jakarta, BisnisPro.id – Masuknya raksasa properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) melalui pengembangan superblok Grand Taruma Karawang, membuktikan bahwa kawasan ini punya potensi yang besar. Hingga saat ini, Karawang semakin dilirik mengingat kabupaten ini dilintasi Jalan Tol Trans Jawa (Tol Cikopo-Palimanan), Jalan Nasional Pantai Utara (Pantura) Jawa, dan kereta api cepat Jakarta-Bandung.

AVP Strategic Marketing PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) Agung Wirajaya, mengatakan, Karawang memang merupakan daerah potensial di koridor timur Jakarta, selain kawasan Bekasi dan Cikarang.

“Dengan berbagai macam pengembangan infrastruktur yang telah dirancang oleh pemerintah, hal ini akan mendorong Karawang menjadi kawasan yang potensial dan siap bersaing dengan kawasan lainnya,” ujar Agung.

Menurut Agung, prospek Karawang sendiri ke depannya akan dirancang sebagai konsentrasi kawasan industri terpadu. Konsep pengembangan kawasan industri terpadu ini memang sudah dicium bakal prospektif oleh para raksasa investor dan pengembang properti sejak beberapa tahun belakangan.

“Itulah alasan fundamental kenapa akhirnya produk properti dari APLN dapat diserap oleh pasar di Karawang,” kata Agung.

Melihat perkembangan aktual tersebut, Agung menambahkan, mudah dipahami jika orientasi pengembangan mulai bergeser ke Karawang. Harga lahan yang masih terhitung murah dibandingkan Bekasi dan Cikarang juga menstimulasi pengembangan lahan untuk dijadikan kawasan perumahan, perkantoran dan lain-lain.

Menurut General Manager Grand Taruma Rina Irawan, proyek Grand Taruma juga menjadi salah satu proyek Residential unggulan milik APL. Kompleks hunian yang menempati area seluas 48 hektar ini mengusung konsep hunian hijau, dengan total 40 persen dari kawasan untuk area penghijauan, dan model-model bangunan di dalamnya berupa bangunan tropis modern yang asri, lapang, dan lingkungan sekitar bersih.

Rina menambahkan, kompleks perumahan Grand Taruma ini merupakan kawasan perumahan premium. Harga rumah disini antara Rp 1,2 miliar untuk tipe terkecil 69/126 hingga Rp 3,7 miliar untuk tipe 235/300. Sedangkan, harga sewa rumah-rumah di dalam Grand Taruma kini berkisar di angka Rp 70 – 80 juta per tahun.

“Saat ini, sudah lebih dari 92 persen rumah dan ruko di Grand Taruma Karawang yang telah terisi dibeli konsumen,” ujar General Manager Grand Taruma Rina Irawan.

Selain itu, Rina menambahkan, rencana pembangunan jalur tol Jakarta – Cikampek 2 yang akan beroperasi dari area Cikunir dan keluar di area Karawang Barat tentunya akan mempercepat jarak tempuh serta semakin mendekatkan kawasan Karawang Barat dengan Jakarta. Hal ini tentu akan berdampak pada perkembangan industri dan commercial market, serta membuat kebutuhan akan hunian di Karawang Barat semakin tinggi.

”Kami sangat membidik potensi yang ada di Karawang Barat, ini terbukti dengan suksesnya pengembangan Grand Taruma sebagai proyek awal APL di kota Karawang,” ungkap Rina.

Setelah memantapkan Grand Taruma, APL juga berencana mengembangkan superblok baru di dekat Grand Taruma, yang dinamakan Taruma City. Superblok ini akan dibangun di atas lahan seluas 5,6 hektar, di Jalan Kertabumi, yang merupakan pusat bisnis, perdagangan, dan perkantoran di Karawang.

“Taruma City ini ditargetkan untuk segmen pasar menengah, superblok ini akan berisi 243 unit ruko yang dijual dengan harga Rp 2 – 10 miliar, beberapa unit rumah tapak, dan tower apartemen,” ujar Rina.

Prospek

Menurut Agung, bicara investasi dan prospek ke depan, tidak harus orang yang tinggal di Karawang yang bisa dijadikan sasaran penjualan. Bisa juga orang yang tidak tinggal di sana, tetapi memang mau berinvestasi. Sejatinya, pasar terbentuk karena tingginya kebutuhan dari para pekerja atau profesional yang terlibat percepatan pembangunan infrastruktur.

“Jadi, Karawang bisa menyusul Bekasi dan Cikarang sebagai opsi destinasi investasi properti dalam beberapa tahun ke depan,” pungkas Agung. (TN)