Harga CPO Turun Akibat Proyeksi Data Ekspor CPO dan Apresiasi Ringgit

Dian Ardiansyah Jan 15, 2018 0 Comments
Harga CPO Turun Akibat Proyeksi Data Ekspor CPO dan Apresiasi Ringgit

Jakarta, BisnisPro.Id – Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada perdagangan Senin (15/01/2018) disebabkan kecemasan investor terhadap penurunan harga komoditas lainnya, yakni gandum dan minyak mentah, serta apresiasi kurs ringgit terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

“Harga CPO diprediksi antara RM2.415-2.530 per ton. Harga tersebut cenderung turun jika sudah mencapai level RM2.450 per ton untuk kemudian menembus titik support RM2.415 per ton,” papar Faisyal, analis bursa komoditi dari PT Monex Investindo Futures, di Jakarta, Senin (15/01/2018).

Akan tetapi, demikian Faisyal, harga CPO bakal naik jika berhasil menyentuh posisi RM2.500 per ton dan akhirnya harga tersebut bakal menembus titik tertingginya di posisi RM2.530 per ton.

Nilai kontrak harga gandum berjangka di Chicago turun hampir 3% di akhir pekan lalu. Itu adalah penurunan harga harian terbesar setelah Departemen Pertanian AS merilis data, bahwa volume produksi gandum di musim dingin tahun ini melebihi perkiraan.

Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun pada Senin ini akibat kecemasan investor terhadap data Baker Hughes yang melaporkan peningkatan kegiatan pengeboran di AS yang berpotensi meningkatkan produksi minyak di masa depan.

Kurs Ringgit Malaysia (RM) menguat 0,32% ke posisi 3,957 per dolar AS. Apresiasi Ringgit tersebut akan membuat harga CPO menjadi lebih mahal untuk pemilik mata uang lainnya.

Disamping itu, para investor pada hari ini menantikan publikasi data ekspor CPO Malaysia untuk periode 1-15 Januari 2018 dari perusahaan kargo Intertek Testing Services dan Surveillence de Generale yang biasanya dijadikan patokan untuk mengukur permintaan CPO global. (AS)

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads