Harga Perdana Saham Indonesia Kendaraan Terminal Rp1.640 per Unit

Dian Ardiansyah Jul 2, 2018 0 Comments
Harga Perdana Saham Indonesia Kendaraan Terminal Rp1.640 per Unit

Jakarta, BisnisPro.Id – Harga perdana saham PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) ditetapkan secara resmi Rp1.640 per unit. Total saham yang ditawarkan perseroan dalam Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS) mencapai 509.147.700 unit dengan free float 28% dari jumlah saham.

“Dengan demikian, total dana yang bakal kami terima dalam PUPS ini sekitar Rp835 miliar,” ujar Chiefy Adi Kusumargono, Direktur Utama IPCC, di Jakarta, Senin (02/07/2018).

Chiefy mengemukakan, sekitar 50% dari dana hasil PUPS akan digunakan untuk belanja modal. Sebesar 25% untuk pembayaran kontrak sewa lahan jangka panjang di Jakarta Utara dan sisanya 25% untuk modal kerja.

Manajemen perseroan optimistis terhadap IPO IPCC seiring hasil roadshow ke 60 investor institusi yang dilakukan sejak tanggal 23 Mei hingga 22 Juni 2018 di Jakarta, Singapura, Malaysia, Thailand, Hongkong, Korea Selatan dan Inggris.

Sementara itu, Otoritas Jasa keuangan (OJK) telah menerbitkan pernyataan efektif untuk IPCC pada 28 Juni 2018. Adapun masa PUPS akan diselenggarakan pada 2-3 Juli 2018. Saham IPCC tersebut akan dicatat dan ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Juli 2018.

Dalam PUPS tersebut, perseroan telah menunjuk dua perusahaan sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, yakni PT Bahana Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Sedangkan RHB bertindak sebagai Agen Penjual Internasional.

IPCC adalah anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC), yang bergerak di bidang jasa layanan terminal kendaraan. Adapun pelayanan jasanya meliputi Stevedoring, Cargodoring, Receiving, dan Delivery. Selain itu juga melayani pelayanan jasa lainnya, yaitu Vehicle Processing Center (VPC) dan Equipment Processing Center (EPC).

IPCC memiliki beberapa keunggulan, di antaranya perseroan adalah pengelola terminal komersial dan memberikan jasa layanan terminal kendaraan di negara terpadat ke-4 di dunia serta memiliki 100% captive market dan marjin bisnis yang tinggi.

Di samping itu, perseroan memiliki pasar yang berkembang pesat, basis klien yang solid, penguasaan lahan yang terjamin dan ekspansi yang terencana dengan baik, serta tim manajemen yang sangat berpengalaman.

Sementara itu, Indonesia adalah negara dengan penjualan mobil terbesar ke-17 di dunia dan nomor satu di Asean. Secara produksi, Indonesia terbesar ke-18 di dunia dan nomor dua di Asean. Adapun pertumbuhan produksi mobil di Indonesia secara tahunan mencapai 11,4% selama 2007- 2017.

IPCC menyediakan terminal yang disiapkan tak hanya untuk mobil, melainkan alat berat, truk, bus, dan suku cadang. Perseroan mengelola lahan seluas 31 hektare dengan kapasitas 700.000 unit kendaraan per tahun.

Sesuai rencana, pada 2022, IPCC menargetkan lahan seluas 89,5 hektar dengan kapasitas 2,1 juta kendaraan. Dengan demikian, Perseroan diproyeksikan menjadi pengelola terminal mobil terbesar ke-5 di dunia.

Pada 2017, IPCC membukukan pendapatan sebesar Rp422,1 miliar, meningkat dibandingkan 2016 yang sebesar Rp314,3 miliar. EBITDA naik menjadi Rp175,4 miliar dari Rp133,4 miliar. Laba kotor naik menjadi Rp208,6 miliar dari Rp164,5 miliar, dan laba bersih melonjak menjadi Rp130,1 miliar dari Rp98,4 miliar.

Adapun total aset per Desember 2017 adalah Rp336,3 miliar, meningkat dibandingkan pada 2016 yang sebesar Rp264,9 miliar. Liabilitas naik menjadi Rp 99,2 miliar dari Rp79,3 miliar dan ekuitas meningkat menjadi Rp237 miliar dari Rp185,6 miliar dan current ratio sebesar 3,3 kali, naik dari 2,4 kali.

Sementara itu, dalam tiga tahun terakhir rata-rata ROA mencapai 35,4%, margin EBITDA 40,4%, ROE 50,6%, dan ekuitas terhadap aset rata-rata 69,8%. (AS)

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads