Heru Budi Ajukan Rencana Pembangunan Stasiun Baru di Tanah Abang ke Jokowi

Tangerang, BisnisPro.id – Berita Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengusulkan rencana pembangunan stasiun kereta api baru di dekat stasiun Tanah Abang kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pembangunan dilakukan karena potensi pertumbuhan penumpang Commuterline (KRL) ke Tanah Abang.

Alasan Heru Budi Hartono selaku (PJ) Penjabat Gubernur DKI Jakarta ingin mengusulkan pembangunan stasiun baru kereta api baru di dekat stasiun Tanah Abang kepada Presiden Joko Widodo. Pembangunan dilakukan karena potensi pertumbuhan penumpang KRL ke Tanah Abang.

Pada saat ini penumpang KRL mencapai kurang lebih 100 ribu orang dan diprediksi akan terus bertambah. Kenaikan penumpang ini karena pertambahan kegiatan bisnis di DKI Jakarta dan daerah Jabodetabek lainnya.

Pembangunan stasiun kereta api baru itu akan dilakukan Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, bersama Pemprov DKI Jakarta di depo yang ada saat ini.

“Jadi stasiun Tanah Abang itu ada seluas 2,4 hektare. Di dalam 2,4 hektare itu ada depo,” ungkap Heru.

Sebelumnya, Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan mengatakan usul Heru Budi Hartono tersebut terkait stasiun baru ke Presiden Jokowi. Heru mengajukan rencana agar pemerintah membangun stasiun baru di dekat Stasiun Tanah Abang. Menurut Budi Karya, stasiun baru itu akan mengurai kepadatan penumpang di Stasiun Tanah Abang.

“Pak Gubernur memiliki inisiatif yang fresh, Pak Gubernur mengusulkan kepada Presiden untuk mengatasi Stasiun Tanah Abang yang sekarang ini sangat padat,” kata Heru Budi Hartono.

Bukan hanya bangun stasiun baru, Heru Budi juga akan menambah jalur KRL ke Stasiun Kereta Api Tanah Abang dengan berkolaborasi dengan Pemerintah Pusat. Hal ini dilakukan karena pertumbuhan penumpang yang terus meningkat.

“Ini akan ada penambahan jalur kereta dari empat menjadi enam jalur,” pungkas Heru.

Penambahan jalur itu bisa mengatasi potensi kepadatan penumpang KRL di Stasiun Tanah Abang di masa depan yang jumlahnya mencapai ratusan ribu. “Ini untuk tahap pertama,” tambah Heru Budi Hartono.