Kenaikan Harga CPO Hari ini Ditopang Kenaikan Ekspor dan Depresiasi Ringgit
Jakarta, BisnisPro.Id – Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Malaysia dibuka pada level 2.827 ringgit per ton pada Rabu (01/11/2017), atau lebih tinggi 0,43% dibandingkan pada penutupan satu hari sebelumnya di posisi 2.815 ringgit per ton.
“Kenaikan harga CPO Malaysia tersebut ditopang oleh pertimbangan investor terhadap data kenaikan ekspor serta pelemahan kurs ringgit,” ujar Faisyal, analis bursa komoditi PT Monex Investindo Futures, di Jakarta, Rabu (01/11/2017).
Faisyal menjelaskan, titik resistensi harga CPO Malaysia tersebut saat ini ada di posisi 2.830 ringgit per ton. Jika mampu melampaui posisi tersebut, maka harga CPO Malaysia itu dapat melonjak hingga level 2.860 ringgit per ton.
“Sedangkan level supportnya berada di harga 2.800 ringgit per ton. Karena itu, jika anjlok ke level tersebut, maka harga CPO tersebut akan terus terperosok hingga level 2.770 ringgit per ton,” papar Faisyal.
Sementara itu, Intertek Testing Services melaporkan bahwa volume ekspor CPO Malaysia pada Oktober 2017 naik 2,5% dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan Societe Generale le Surveillance melaporan pertumbuhan ekspor sebesar 2,3% untuk periode yang sama.
Pada pukul 10:52 WIB, kurs ringgit Malaysia terpantau di posisi 4.2320 per dolar AS, atau melemah 0,1%. Depresiasi kurs ringgit akan membuat harga CPO menjadi lebih murah untuk pemilik mata uang lainnya.
Harga CPO pada perdagangan kemarin ditutup turun 0,9% dibandingkan pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya di posisi 2.840 ringgit per ton. Harga tersebut juga sempat menorehkan persentase penurunan terbesar selama 3 pekan terakhir akibat keterpurukan harga minyak nabati lainnya.
Seperti diketahui, harga minyak kedelai untuk kontrak pengiriman Desember mendatang di Chicago Board of Trade (CBOT) turun 0,2%. Sementara itu, harga minyak kedelai untuk kontrak pengiriman Januari 2018 di Dalian, Cina, terperosok 0,3%. (AS)
No Comments