Krisis Nuklir Iran Membaik, Harga Minyak Mulai Stabil

Muhammad Kemal Farezy Feb 17, 2022 0 Comments
Krisis Nuklir Iran Membaik, Harga Minyak Mulai Stabil

Jakarta, BisnisPro.id – Harga minyak pagi ini terpantau kembali stabil dipicu oleh perkembangan positif pembicaraan nuklir Iran yang berhasil menenangkan gejolak di pasar minyak akhir-akhir ini. Meski demikian, harga minyak masih berada dalam tren bullish didukung oleh memanasnya situasi di Eropa timur.

Berdasarkan riset ICDX, negosiator nuklir utama Iran, Ali Bagheri Kani pada hari Rabu mengatakan melalui Twitter bahwa ‘setelah berminggu-minggu pembicaraan intensif, kami semakin dekat dengan kesepakatan; tidak ada yang disepakati sampai semuanya disepakati’. Para diplomat Barat mengatakan mereka sekarang berada di tahap akhir pembicaraan dan percaya bahwa kesepakatan sudah tercapai.

Beberapa sumber lain mengatakan bahwa beberapa hari ke depan akan sangat penting dalam menentukan apakah ada cara untuk menghidupkan kembali perjanjian tersebut. Perkembangan dari negosiasi nuklir Iran tersebut memberikan sinyal positif akan kemungkinan Iran untuk dapat segera memasok lebih banyak minyak ke pasar global.

Sementara itu, pasca Rusia mengumumkan penarikan pasukan serta membuka pintu diplomasi untuk meredakan ketegangan di Ukraina, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Rabu (16/2) menuding klaim tersebut palsu, bahkan Blinken mengatakan Rusia telah menambah kembali jumlah pasukan sebanyak 7,000 tentara ke perbatasan Ukraina.

Inggris pada hari Rabu mengatakan akan melipatgandakan kekuatannya di Estonia, menyusul pernyataan dari kepala Badan Intelijen Luar Negeri Estonia bahwa Rusia terus memindahkan pasukan ke perbatasan Ukraina dan kemungkinan akan melancarkan serangan militer ‘terbatas’ terhadap negara itu. Para pemimpin Eropa berencana bertemu pada hari Kamis untuk membahas situasi di Eropa timur tersebut.

Menanggapi tudingan serta rencana penjatuhan sanksi baru dari pihak Barat, Rusia menegaskan akan siap untuk merutekan kembali pasokan untuk Eropa ke pasar lain jika sanksi baru Barat menargetkan sektor energinya, ungkap menteri keuangan Anton Siluanov pada hari Rabu. Eropa sendiri bergantung pada Rusia untuk kebutuhan gas sekitar 40% dan 26% untuk kebutuhan minyak.

Dari pasar energi AS dilaporkan bahwa persediaan minyak mentah AS dalam sepekan naik sebesar 1,12 juta barel, ungkap data yang dirilis Rabu malam oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA). Kenaikan tersebut di luar prediksi sebelumnya yang memperkirakan akan terjadi penurunan sebesar 1,57 juta barel.

Untuk stok bensin secara tak terduga justru mengalami penurunan sebesar 1.33 juta barel dari prediksi awal yang memperkirakan stok akan naik sebesar 550 ribu barel. Sementara dari sisi produksi tidak mengalami perubahan dari pekan sebelumnya atau masih bertahan di level 11,6 juta barel.

“Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level US$ 91,20 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level U$ 88,05 per barel,” tulis tim riset ICDX.

Sumber : Investor Daily

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads