Krisis Turki Pengaruhi Rupiah

Dian Ardiansyah Aug 13, 2018 0 Comments
Krisis Turki Pengaruhi Rupiah

Jakarta, BisnisPro.Id – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah selama sesi pertama perdagangan saham Senin pekan ini. IHSG bahkan alami penurunan tajam imbas krisis Turki dan rupiah yang tertekan.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Senin (13/8/2018), IHSG anjlok 3,29 persen atau 200,13 poin ke posisi 5.877,04. Indeks saham LQ45 susut 4 persen ke posisi 924,57. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 369 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. 32 saham menguat dan 70 saham diam di tempat.

Pada sesi pertama perdagangan saham, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.034,56 dan terendah 5.875,35.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 227.289 kali dengan volume perdagangan saham 4,9 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 4,1 triliun. Investor asing jual saham Rp 505,96 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di posisi Rp 14.622.

10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham keuangan turun 4,08 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar tergelincir 3,99 persen dan sektor saham aneka industri melemah 3,64 persen.

Saham-saham yang mampu menguat di tengah tekanan IHSG antara lain saham FILM naik 24,59 persen ke posisi 760 per saham, saham ASJT melonjak 11,11 persen ke posisi 380 per saham, dan saham JIHD mendaki 7,96 persen ke posisi 488 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SDRA merosot 13,79 persen ke posisi 750 per saham, saham FREN susut 12,21 persen ke posisi 115 per saham, dan saham  TRUK melemah 11,28 persen ke posisi 173 per saham.

10 sektor saham kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,76 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi turun 1,66 persen, indeks saham Jepang Nikkei merosot 1,68 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai turun 1,79 persen, indeks saham Singapura merosot 1,22 persen dan indeks saham Taiwan tergelincir 2,11 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pelemahan IHSG dipengaruhi faktor eksternal yaitu krisis keuangan Turki.

Hal itu timbul akibat penerapan kenaikan tarif baja dan aluminium dari Turki serta tidak adanya langkah pencegahan dari otoritas Turki yang sebabkan terjadinya depresiasi lira yang begitu signifikan terhadap dolar Amerika Serikat.

“Keadaan tersebut juga mempengaruhi depresiasi rupiah yang begitu signifikan karena sempat senth level 14.699 per dolar AS. Di sisi lain, adapun sentimen positif dari dalam negeri masih minim,” ujar Nafan.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads