Pemprov DKI Tutup 27 Titik U-Turn Demi Kurangi Kemacetan Jakarta

Muhammad Kemal Farezy Mar 31, 2023 0 Comments
Pemprov DKI Tutup 27 Titik U-Turn Demi Kurangi Kemacetan Jakarta

Tangerang, BisnisPro.id – Syafrin Liputo selaku Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta menanggapi soal sindiran yang disampaikan Presiden Joko Widodo, terkait kemacetan di DKI Jakarta yang semakin parah. Syafrin menilai pihaknya tengah menyusun strategi untuk menangani kemacetan sesuai arahan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

“Jadi tentu Pemprov DKI Jakarta terus berupaya untuk menangani permasalahan transportasi Jakarta secara komprehensif. Sesuai arahan Pak Gubernur, kami telah menyusun strategi,” kata Syafrin, Kamis, 30/3/2023.

Syafrin mengatakan, strategi penanganan kemacetan yang disusun itu bersifat jangka pendek. Adapun strategi yang dimaksud ialah dengan penutupan 27 U-turn (putaran balik). Sejauh ini, kata dia, baru 14 U-turn yang ditutup.

“Sudah dilakukan 14 U-turn dilakukan penutupan. Jadi U-turn sudah ada 14 yang ditutup dan juga akan diberlakukan SSA atau sistem satu arah pada 7 ruas jalan. Saat ini sudah dilakukan satu ruas jalan dengan sistem satu arah,” tuturnya.

“Ini sudah berjalan, kami terus lakukan evaluasi dan itu sudah ditetapkan,” sambung Syafrin.

Lebih jauh, Syafrin menyebut Pemprov DKI melalui Dinas Perhubungan juga terus berupaya meningkatkan kuantitas dan kualitas transportasi umum di Jakarta. Salah satu upayanya itu terlihat dari pembangunan MRT dan operasional LRT Jabodetabek, yang akan dilakukan dalam waktu dekat. 

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutannya pada acara peresmian Depo Kereta Api Maros, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan pada hari ini, Rabu 29/3/2023. Dalam kesempatan tersebut Jokowi menyinggung kemacetan di Jakarta yang semakin parah sekarang ini. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut, bahwa saat ini Kemacetan di DKI Jakarta itu terjadi hampir di setiap saat. Semua itu disebabkan karena keterlambatan membangun transportasi massal sehingga masyarakat banyak menggunakan kendaraan pribadi.

“Di Jakarta terlambat 30 tahun kira-kira, meskipun sekarang sudah ada MRT, tapi baru satu jalur, ada LRT tapi juga belum jalan, sehingga bapak-ibu kalau di Jakarta pagi macet, siang macet, sore macet, malam macet, sekarang ini, karena keterlambatan dalam membangun itu,” kata Jokowi, Rabu 29/3/2023.

Jokowi mengatakan, keterlambatan Indonesia dalam membangun transportasi massal menyebabkan kemacetan terjadi hampir di setiap kota di Indonesia. Padahal, menurut Jokowi, transportasi massal merupakan sesuatu yang sangat mendasar untuk sebuah daerah.  Karena transportasi massal dapat menjadi alat penghubung daerah satu dengan daerah lainnya. Transportasi massal juga dapat menjadi pilihan masyarakat karena harganya murah.

“Hampir di semua pulau besar, kemudian di kota-kota utamanya Ibu Kota, kita ini terlambat dalam membangun transportasi publik, transportasi massal utamanya, terlambat. Padahal itu hal yang sangat basic untuk menghubungkan Antar Provinsi, antar kota, dan kabupaten, tentu saja yang kita pilih adalah yang paling murah,” kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, karena tak ada transportasi massal yang memadai itu, masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk berpergian maupun untuk mengangkut barang. Sehingga terjadi kemacetan seperti sekarang ini.

“Semua berbondong-bondong menggunakan kendaraan pribadi, akhirnya macet di semua kota sekarang ini, tidak hanya di Jakarta. Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Semarang, Makassar, sudah macet semuanya, karena kita terlambat membangun transportasi publik,” kata Jokowi.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads