Pengiriman JNE Naik 30 Persen, Pasar E-Commerce Menjanjikan

Jakarta, BisnisPro.Id – Presiden Direktur PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Muhammad Feriadi mengatakan, sentimen positif pergerakan pasar e-commerce di Indonesia  berdampak pada peningkatan pengiriman barang melalui jasa pengiriman.

“Peningkatan kami saja itu berapa tahun terakhir (tumbuh) 30 persen lebih, dan kami tetap optimis ini diangka yang sama (tahun 2017),” tutur Feriadi di Kantor Pusat JNE, Tomang, Jakarta Barat.

Sementara itu, dirinya mengakui memang saat ini memang telah terjadi perpindahan minat belanja masyarakat dari offline menjadi online karena berbagai sebab mulai dari mulai harga hingga kemudahan yang ditawarkan.

“Garis besarnya adalah saya katakan from offline to online itu benar terjadi. Orang dulu mungkin lebih suka kebutuhan apapun di supermaket, mal, atau pasar,” pungkasnya.

“Sekarang ini orang lebih memilih belanja online, kenapa? Karena online ini menawarkan harga yang relatif lebih murah dan efisien.”

Feriadi menambahkan, proses pengiriman dari online atau e-commerce mencakup porsi sebesar 50 persen dari keseluruhan jasa pengiriman logistik sebesar 70 persen. Sedangkan sisanya 30 persen merupakan pengiriman logistik dari sektor korporasi.

“Jadi revenue ritel kami ada 70 persen, nah 30 persen korporasi. Dari 70 persen itu 50 persen-nya dari e-commerce,” jelas Feriadi.

Dirinya menilai, saat ini para pegiat e-commerce dalam negeri memiliki kebutuhan layanan pengiriman yang cepat, oleh karena itu JNE berharap dapat menjadi partner bagi e-commerce dalam negeri.

“Kalau tidak didukung dengan pengiriman yang cepat, maka bisa membuat e-commerce tidak bisa bersaing,” ungkapnya.

Berdasarkan data yang dilansir Sensus Ekonomi 2016 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa industri e-commerce di Indonesia dalam 10 tahun terakhir tumbuh sekitar 17 persen dengan total sekitar 26,2 juta usaha.