Rakornis Asabri Bahas Pembenahan dan Optimalisasi Bisnis Inti Perusahaan

BisnisPro.Id – PT Asabri (Persero) hari ini melaksanakan Rapat Koordinsi Teknis (Rakornis) 2018 di Bogor untuk melakukan pembenahan dan mengoptimalisasi bisnis inti (core business) perusahaan.

Kegiatan Rakornis itu adalah kegiatan tahunan yang bersifat strategis dan bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan kinerja perusahaan pada 2017. Evaluasi itu meliputi evaluasi keuangan, operasional, administrasi dan tata kelola perusahaan.

Disamping itu, Rakornis juga merupakan wadah untuk melakukan komunikasi dan koordinasi kebijakan dan arahan pemegang saham serta regulator maupun manajemen mengenai rencana kerja dan anggaran 2018.

“Ada beberapa hal yang akan dilakukan Asabri untuk mengoptimalisasi bisnis intinya, yaitu pembangunan sistim teknologi informasi; transformasi bisnis perusahaan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM); mewujudkan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) serta sinergitas antar BUMN; dan rebranding perusahaan untuk memacu semangat baru dan inovasi baru untuk menghadapi era disruptif ke depan,” papar Sonny Widjaja, Direktur Utama Asabri, di Bogor-Jawa Barat, Senin (26/02/2018)

Sesuai RJPP Asabri, tahun ini adalah tahun optimalisasi pelayanan. Karena itu, tema Rakornis 2018 adalah “Dengan Semagat Pembaruan Rebranding Asabri, Kita Tingkatkan Pelayanan dan Komunikasi Humanis”.

“Saya berharap melalui Rakornis ini akan semakin terjalin komunikasi dan hubungan kerja yang harmonis, inovatif, kreatif, efektif dan efisien sehingga mampu membawa perusahaan Asabri mewujudkan visi dan misinya,” tutur Sonny.

Adapun yang menjadi Visi Asabri adalah menjadi perusahaan asuransi nasional yang profesional dengan melakukan transformasi bisnis dan budaya perusahaan hingga 2021. Sedangkan Misi Asabri adalah mampu meningkatkan kesejahteraan para peserta Asabri melalui pengembangan sistem pelayanan dan nilai manfaat asuransi sosial secara berkelanjutan.

Pada 2018, demikian Sonny, Asabri berencana membangun rumah bagi veteran pejuang integrasi ex Timor Timur yang saat ini kondisinya tidak layak huni sebanyak 147 unit rumah.

“Karena itu, kami mohon dengan hormat agar seluruh mitra baik perbankan, Pos Indonesia maupun mitra investasi agar mengalokasikn anggaran CSR mereka untuk mendukung program ini, dengan anggaran pembangunan tiap unit rumah sekitar Rp65 juta,” pungkas Sonny. (AS)