Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 19 September 2023

Muhammad Kemal Farezy Sep 19, 2023 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 19 September 2023

Tangerang, BisnisPro.id – Pada hari ini, Selasa (19/9/2023), mata uang Rupiah masih terdampak oleh pelemahan yang menghantui pasar, menjelang pengumuman kebijakan suku bunga terbaru dari The Federal Reserve (The Fed). Pada perdagangan sebelumnya, yaitu pada Senin (18/9/2023), Rupiah mengalami pelemahan sementara pasar menunggu keputusan suku bunga dari The Fed dan Bank of England (BoE).

Menurut data dari Bloomberg, Rupiah ditutup dengan penurunan sebesar 0,09%, atau setara dengan 14,5 poin, mencapai posisi Rp15.370 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS mengalami penurunan sebesar 0,01%, dan berada di level 104,982.

Selain itu, mata uang-mata uang dari kawasan Asia juga mengalami pergerakan yang beragam, dimana mayoritas di antaranya mengalami pelemahan. Yen Jepang menguat sebesar 0,08%, dolar Hongkong juga mengalami penguatan sebesar 0,08%, won Korea menguat sebesar 0,14%, dan bath Thailand menguat sebesar 0,03%.

Adapun beberapa mata uang lainnya yang mengalami pelemahan bersamaan dengan Rupiah adalah dolar Singapura yang turun sebesar 0,08%, dolar Taiwan yang melemah sebesar 0,17%, peso Filipina yang mengalami penurunan sebesar 0,07%, rupee India yang turun sebesar 0,05%, yuan China yang melemah sebesar 0,21%, dan ringgit Malaysia yang turun sebesar 0,17%.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengungkapkan bahwa saat ini pasar tengah diwarnai oleh kecemasan terkait dengan keputusan yang akan diambil oleh Bank of England (BoE) dan The Fed mengenai potensi kenaikan suku bunga. Dua bank sentral yang sama-sama akan menggelar pertemuan dalam minggu ini diprediksi akan melakukan peningkatan pada tingkat suku bunga acuan.

The Fed diperkirakan akan menjaga suku bunga yang ada ketika mengumumkan keputusan terbarunya pada hari Rabu, namun juga ada kemungkinan mereka akan tetap mempertahankan pendekatan yang ketat terhadap kebijakan moneter, mengisyaratkan adanya setidaknya satu kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini.

Pada saat yang sama, Bank of England juga mengadakan pertemuan minggu ini, dan tampaknya mereka akan meningkatkan suku bunga untuk yang ke-15 kalinya pada hari Kamis, mengingat inflasi yang tetap tinggi bahkan saat perekonomian Inggris mengalami pertumbuhan. Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa BoE mungkin akan memberikan sinyal berakhirnya siklus kenaikan suku bunga setelah kenaikan yang diantisipasi pada hari Kamis.

Meskipun kenaikan suku bunga mungkin akan memberikan dukungan bagi yen, mata uang ini masih menghadapi tantangan, terutama dengan menurunnya minat dalam carry trade dan semakin besar perbedaan suku bunga antara mata uang lokal dan mata uang AS.

Bank Indonesia (BI) kembali menyoroti tiga tantangan utama yang harus dihadapi oleh pemerintah menghadapi ketidakpastian ekonomi dalam beberapa tahun mendatang. Tantangan tersebut meliputi meningkatnya fragmentasi ekonomi dan geopolitik, yang berasal tidak hanya dari konflik Rusia-Ukraina, tetapi juga dari ketegangan geopolitik antara Tiongkok dan Amerika Serikat, serta pergeseran sumber pertumbuhan ekonomi dunia.

Selain itu, pengembangan hilirisasi dengan nilai tambah tinggi diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan, energi, dan sumber daya alam lainnya untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Terakhir, kerjasama perdagangan dan investasi dengan skema yang menguntungkan diharapkan dapat mengoptimalkan hilirisasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Sementara itu, untuk perdagangan besok, Selasa (19/9/2023), Ibrahim memproyeksikan bahwa mata uang Rupiah diperkirakan akan mengalami fluktuasi, namun kemungkinan akan ditutup dengan pelemahan dalam kisaran antara Rp15.350 hingga Rp15.430 per dolar AS.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads