Saigon Delight Minta Maaf dan Siap Bertanggung Jawab Soal Keracunan Makanan

Jakarta, BisnisPro.id – Beberapa waktu lalu sempat viral unggahan dari akun instagram@zenifueru soal dugaan keracunan makanan di salah satu restoran khas Vietnam, Saigon Delight cabang Lippo Mall Puri, Jakarta Barat. Dalam unggahan itu disebut restoran khas Vietnam tersebut, menghidangkan makanan yang mengakibatkan pelanggannya keracunan.

Selain itu, masih dalam unggahan akun yang sama, disebutkan seorang balita mengalami gangguan pencernaan hingga mengeluarkan kotoran yang berwarna hijau yang membuat dia terpaksa diopname. Bahkan, Jennifer menuturkan, terdapat 15 korban lainnya yang diduga keracunan makanan dirawat dalam rumah sakit yang sama.

Menjawab unggahan tersebut, Marketing Director Saigon Delight, Vila Huwae, mengatakan, pihaknya telah menindaklanjuti laporan yang diterima. Pihaknya pun meminta maaf dan bersedia bertanggung jawab atas kasus tersebut.

“Kami sudah menindaklanjuti adanya keluhan pelanggan kami yang mengalami gangguan kesehatan setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu di restoran kami, dengan ini manajemen Saigon Delight memohon maaf,” kata Vila lewat keterangannya kepada BisnisPro.id, Selasa (7/1).

Vila mengatakan, pihaknya akan bertanggungjawab atas kerugian yang dialami para pelanggan yang menjadi korban.

“Kami siap bertanggungjawab atas kerugian moril atau materi yang dialami para pelanggan kami yang terbukti diakibatkan dari produk kami,” tambah Vila.

Vila menuturkan, Saigon Delight telah menarik bahan makanan yang diduga mengakibatkan pelanggannya keracunan. Bahan makanan tersebut selanjutnya dibawa ke laboratorium.

“Manajemen juga telah mengambil langkah yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan, misalnya dengan menarik semua bahan yang diduga terkait dengan kejadian yang dikeluhkan pelanggan dan mengirimkannya ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Vila.

Vila juga menjelaskan, Saigon Delight berkomitmen untuk memberikan perhatian khusus dan menangani kejadian ini dengan sebaik mungkin agar hal ini tidak terulang lagi di masa mendatang.

“Selama empat setengah tahun kami hadir di industri F&B, kami menomorsatukan produk otentik Vietnam yang sehat tanpa MSG. Kejadian ini adalah hal pertama yang kami hadapi dan sangat kami sesali,” ungkap Vila. (des)