Sejak Diprivatisasi, Kapitalisasi Pasar BEI Melonjak 29.000 Persen

Dian Ardiansyah Feb 12, 2018 0 Comments
Sejak Diprivatisasi, Kapitalisasi Pasar BEI Melonjak 29.000 Persen

Jakarta, BisnisPro.Id – Sejak Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk pertama kalinya diprivatisasi pada 13 Juli 1992, pasar modal Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Total nilai kapitalisasi pasar BEI saat ini melonjak 29.555% menjadi Rp7.235,83 triliun dibanding sebesar Rp24,4 triliun pada 1992.

Total nilai kapitalisasi pasar BEI tersebut saat ini juga sudah melampaui total aset perbankan nasional yang per November 2017 tercatat sebesar Rp7.222 triliun.

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pasca privatisasi mengalami pertumbuhan tertinggi dibandingkan bursa saham negara lain, yakni sebesar 2.272% menjadi 6.505,52 per 9 Februari 2018 dibandingkan posisi pada 13 Juli 1992 di level 274,24 poin.

Persentase pertumbuhan IHSG tersebut melampaui pertumbuhan Bursa Thailand yang hanya sebesar 104%, Malaysia 190%, Singapura 132%, Jepang 37%, Amerika Serikat (Indeks Dow Jones) 692%, serta Inggris 165%.

Dari sisi outstanding, obligasi di BEI selama lebih dari 25 tahun ini juga mengalami pertumbuhan sebesar 315% menjadi Rp2.487 triliun dibandingkan pada 1992 sebesar Rp598,7 triliun.

Pada pekan lalu, IHSG mengalami penurunan 1,86% menjadi 6.505. Itu diiringi dengan terpangkasnya nilai kapitalisasi pasar sekitar 1,84% menjadi Rp7.235,83 triliun. Rata-rata nilai transaksi perdagangan harian IHSG sepanjang pekan lalu menyusut 6,26% menjadi Rp9,50 triliun dibandingkan pada pekan sebelumnya sebesar Rp10,14 triliun.

Kendati demikian, rata-rata volume transaksi harian IHSG naik 16,5% menjadi 14,61 miliar unit saham di sepanjang pekan lalu dibandingkan pada pekan sebelumnya sebanyak 12,54 miliar unit saham. Akan tetapi, rata-rata frekuensi harian pada pekan lalu turun 7,45% menjadi 374.670 kali transaksi dibandingkan pekan sebelumnya 404.840 kali transaksi.

Adapun investor asing sepanjang pekan lalu mencatat penjualan saham bersih (net selling) senilai Rp5,3 triliun. Sepanjang 2018 ini, investor asing masih mencatat aksi beli (net buying) saham bernilai Rp1,75 triliun. (AS)

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads