BP Tapera Bangun 229.000 Rumah Hingga Akhir Tahun

Muhammad Kemal Farezy Oct 9, 2023 0 Comments
BP Tapera Bangun 229.000 Rumah Hingga Akhir Tahun

Foto ilustrasi rumah KPR

Tangerang, BisnisPro.id – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menyatakan optimisme dalam merealisasikan penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga mencapai 229.000 unit hingga akhir tahun ini. Adi Setianto, Komisioner BP Tapera, menjelaskan bahwa hingga periode September 2023, realisasi penyaluran dana FLPP telah mencapai 166.883 unit dengan nilai mencapai Rp 18,91 triliun.

“Kami optmitistis target FLPP tahun ini tercapai. Kami akan kebut penyaluran kuartal IV tahun ini lewat koordinasi dengan perbankan,” ungkap Adi, dikutip pada Minggu (8/10/2023).

Adi menambahkan bahwa kebutuhan pembiayaan perumahan masih sangat besar, seperti yang tercermin dalam tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) penyaluran dana FLPP BP Tapera yang mencapai 27,42% selama periode 2020-2023. Ia menegaskan bahwa BP Tapera telah memberikan pembiayaan perumahan melalui dana Tapera dan FLPP.

Pembiayaan dari dana Tapera melibatkan kredit pemilikan rumah (KPR), kredit bangun rumah (KBR), dan kredit renovasi rumah (KRR), dengan suku bunga yang bersaing sebesar 5%. Tenor pembiayaan KPR BP Tapera mencapai 35 tahun untuk rumah susun dan 30 tahun untuk rumah tapak, sedangkan KBR memiliki tenor 20 tahun, dan KRR memiliki tenor 10 tahun. Sementara itu, suku bunga KPR dari dana FLPP yang disalurkan oleh BP Tapera adalah sebesar 5% dengan tenor 20 tahun.

Dana Tapera bersumber dari kontribusi peserta, yang melibatkan hasil penghimpunan dari peserta, hasil pemupukan simpanan peserta, hasil pengembalian kredit, dan hasil pengalihan aset tabungan perumahan pegawai.

“Peserta tapera ada dua, yakni didaftarkan perusahaan atau ASN dan pekerja mandiri,” jelas Adi.

Pada tahun ini, BP Tapera menetapkan target agar jumlah peserta tapera dapat mencapai 30 ribu peserta mandiri, dengan sasaran penyaluran FLPP sebanyak 50 ribu. Terkait mekanisme pengelolaan dana peserta, Adi menjelaskan bahwa berdasarkan kontrak dana pengelolaan tapera (KPDT), dana tersebut dikelola oleh bank kustodian (BK). Selanjutnya, BK bekerja sama dengan manajer investasi untuk melaksanakan kontrak investasi kolektif (KIK) dalam rangka pemupukan dana tapera.

“Pengelola dana KIK tapera adalah Bahana, Batavia Prosperindo, BNI Asset Management, Mandiri Investasi, Danareksa Investment Management, Schroders, dan Manulife Investment Management. Selanjutnya, BP Tapera memberikan informasi jumlah saldo tabungan, jumlah unit pernyataan dan NAB per unit,” pungkasnya.

Adi melaporkan bahwa nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP) telah mengalami peningkatan sebesar 7 persen sejak diluncurkan pada 14 Juni 2021. Pada saat peluncuran, NAB/UP sebesar Rp1.000, dan per tanggal 29 September 2023, mencapai Rp1.075 dengan total NAB mencapai Rp7,21 triliun.

Ini berarti imbal hasil Kontrak Dana Pengelolaan Tapera (KDPT) sejak diluncurkan pada tahun 2021 mencapai 7,53 persen (net), angka yang melebihi deposito Himbara sebesar 2,78% (gross). Sementara itu, KDPT syariah, yang dirilis pada Februari 2022 dengan NAB/UP sebesar Rp1.000, pada 29 September 2023, mencapai Rp1.052 dengan NAB total Rp505,7 miliar, dan imbal hasil (net) sebesar 5,23 persen.

Adi menambahkan bahwa BP Tapera juga menerima peralihan dana dari Bapertarum dengan jumlah peserta sebanyak 5,04 juta senilai Rp11,8 triliun per Desember 2020. Dari jumlah tersebut, menurut penelitian BP Tapera, peserta yang telah pensiun atau ahli waris sebanyak 1,02 juta senilai Rp2,69 triliun, sementara peserta aktif sebanyak 4,02 juta senilai Rp9,18 triliun.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads