(FAPA) FAP Agri : Kenaikan Harga CPO Menjadi Berkah

Muhammad Kemal Farezy Oct 28, 2021 0 Comments
(FAPA) FAP Agri : Kenaikan Harga CPO Menjadi Berkah

Jakarta, BisnisPro.id – PT FAP Agri Tbk (FAPA) mendapat berkah dari kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) dengan membukukan peningkatan penjualan sebanyak 16% menjadi Rp 1,40 triliun hingga semester I-2021, dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 1,20 triliun. Pertumbuhan ini sukses menekan kerugian perseroan.

Direktur Utama FAP Agri Ricky Tjandra menjelaskan, rendahnya pasokan yang tak sesuai dengan permintaan telah menyebabkan harga CPO meningkat. Secara rinci, harga Tandan Buah Segar (TBS) pada akhir Juni 2021 meningkat sekitar Rp 220 rupiah per kilo.

Kenaikan ini diikuti dengan meningkatnya harga rata-rata CPO sebesar 12,6% menjadi Rp 9,543 per kilo tahun ini, dibanding tahun lalu Rp 8.340 per kilo. Selain itu, harga rata-rata Palm Kernel (PK) juga naik sekitar Rp 2.267 per kilo, CPKO menjadi Rp 3.993 per kilo.

“Sehingga, hal ini memberikan kontribusi pada kenaikan penjualan kami pada periode Juni 2021,” jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Rabu (27/10).

Meningkatnya penjualan itu, berhasil menurunkan jumlah kerugian yang ditanggung FAP Agri hingga 77% menjadi minus Rp 36,76 miliar, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 157,21 miliar. Selain penjualan, menurut Ricky adanya penurunan beban pajak juga turut berkontribusi pada capaian ini.

Kedepan, FAP Agri berkomitmen untuk terus menekan rugi dengan melakukan berbagai perbaikan dari segi infrastruktur penunjang seperti jembatan dan jalan yang sebelumnya rusak akibat hujan yan deras. Sedangkan dari segi sumber daya manusia, perseroan bekerja sama dengan lembaga terkait untuk memberikan pendidikan tambahan seperti  coaching dan counseling yang diharapkan kualitas SDM.

“Kami juga kan melakukan sertifikasi mandor, kemudian meningkatkan kedekatan dengan field day yang dilakukan oleh para staff kami bersama dengan para karyawan,” ujarnya.

Lebih lanjut, untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas, perseroan menerapkan sistem administrasi berteknologi terbaru, sehingga semua data dan administrasi dapat terintegrasi. Adanya sistem ini, akan mempermudah proses evaluasi serta pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat.

Berbagai strategi ini, diharapkan dapat menopang target perseroan pada tahun ini untuk membukukan laba bersih sebanyak Rp 21 miliar. Bahkan, pada tahun 2022 mendatang, perseron memproyeksikan akan mendapatkan laba yang lebih tinggi dibandingkan 2021.

“Peningkatan harga CPO yang cukup tinggi, tentunya sangat membantu perseroan dalam mengejar target yang sudah disusun. Kami optimistis, target itu dapat kami lampaui dengan melihat kondisi yang ada,” kata dia.

Untuk diketahui, hingga akhir Juni 2021, FAP Agri memiliki luas lahan tertanam sebesar 88,300 hektar yang dibagi jadi 9 konsesi, dan mengoperasikan 5 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PKS dengan kapasitas total 285 ton per jam dan 1 KJP dengan kapasitas 108 ton per hari. Berdasarkan data dari perseroan, sebagian besar konsesi berlokasi di Riau, Kalimantan Utara dan juga Kalimantan Timur.

Sebelumnya, emiten pertama yang melantai di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2021 ini melaksanakan pembayaran utang kepada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Jumlah yang dilunasi oleh perseroan sebanyak Rp 1 triliun dengan tingkat bunga 8,75%.

Dana yang digunakan untuk pembayaran bersumber dari hasil Initial Public Offering (IPO) dengan jumlah yang sama yakni Rp 1 triliun. Selain pembayaran utang, perseroan segera merealisasikan rencana strategis ke depan dengan menggunakan dana yang diperoleh dari IPO untuk menghasilkan performance kegiatan operasional. 

Sumber : Investor Daily

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads