Geliat Jual Beli Emas Hari Ini, Rabu 15 Februari 2023

Tangerang, BisnisPro.id – Geliat jual beli emas hari ini (15/2/23) terpantau harga emas mengalami penguatan secara tipis pada akhir perdagangan karena investor bereaksi terhadap rilis data indeks harga konsumen (IHK) negara Amerika Serikat pada bulan Januari 2023. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di Divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 0,10% menjadi US$1.865,40 dolar Amerika Serikat per ounce.

Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat melaporkan pada kemarin, Selasa (14/2/23) waktu Amerika Serikat, bahwa IHK Amerika Serikat, indikator inflasi penting, naik 0,5% pada Januari secara bulan ke bulan, kenaikan terbesar dalam tiga bulan dan lebih tinggi dari 0,4% yang diharapkan oleh para ekonom.

Tahun demi tahun, IHK Januari melambat menjadi 6,4% dari 6,5% pada Desember, level terendah dalam 15 bulan dan lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 6,2%. Beberapa pedagang berpendapat bahwa risiko The Federal Reserve (The Fed) harus tetap agresif dalam menaikkan suku bunga tinggi, sementara yang lain yakin bahwa puncak suku bunga akan tercapai musim panas ini.

Presiden Federal Reserve Richmond, Tom Barkin mengatakan dalam sebuah wawancara televisi berita Bloomberg pada Selasa (14/2/23) bahwa dia mengharapkan inflasi memiliki persistensi yang jauh lebih besar daripada yang diinginkan semua orang.

“Inflasi normal, tapi turun perlahan,” ujar Barkin dikutip dari kantor berita Antara.

Presiden Federal Reserve Dallas, Lorie Logan mengatakan dalam pidatonya di Prairie View A&M University pada Selasa (14/2) bahwa ada risiko Federal Reserve melakukan terlalu sedikit pengetatan kebijakan moneter, dan ekonomi tetap terlalu panas dan bank sentral gagal mengendalikan inflasi.

“Itu bisa memicu spiral ekspektasi inflasi yang tidak terpenuhi dengan sendirinya yang akan sangat mahal untuk dihentikan,” kata Logan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret, naik 2,1 sen atau 0,1%, menjadi menetap pada US$21,873 per ounce. Platinum untuk pengiriman April anjlok US$20,2 dolar Amerika Serikat atau 2,11%, menjadi ditutup pada US$939,20 per ounce.