Jumlah Kursi Di Parlemen Lebih Baik Sedikit Namun Berkualitas Daripada Banyak Tapi Kurang Berkualitas

Dian Ardiansyah May 19, 2023 0 Comments
Jumlah Kursi Di Parlemen Lebih Baik Sedikit Namun Berkualitas Daripada Banyak Tapi Kurang Berkualitas

Tangerang, BisnisPro.id – Dari Pemilu ke Pemilu, hampir semua pengurus partai politik dengan penuh percaya diri menyampaikan ke publik bahwa partainya akan mampu menambah jumlah kursi di Parlemen.
Bahkan di Kota Tangerang tidak tanggung-tangung, beberapa pengurus partai politik menargetkan 15 kursi.

Dalam konteks politik praktis pernyataan seperti itu sangatlah wajar dan penting disampaikan secara terbuka oleh pengurus partai dalam upaya mendorong kekuatan para kadernya bersaing menduduki kursi parlemen.

Namun bila kita kembalikan kepada sudut pandang masyarakat secara umum, sesungguhnya banyaknya jumlah kursi di parlemen yang duduki oleh para wakil rakyat, tidak bisa dijadikan jaminan akan mampu meningkatkan kemakmuran, kesejahteraan dan kedamaian yang dirasakan oleh masyarakat secara berkeadilan.

Bahkan mungkin cukup banyak masyarakat yang cerdas beranggapan bahwa semakin banyak kursi di parlemen akan semakin menambah beban anggaran biaya dari tingkat pusat maupun tingkat daerah. Yang seharusnya sebagian anggaran yang diambil dari hasil pajak masyarakat dialokasikan untuk menunjang kesejahteraan, masyarakat, harus dibagi pengalokasiannya untuk gaji para anggota dewan yang nilainya sangat fantastis ditambah dengan tunjangan lainnya serta anggaran kunjungan kerja yang harus dikeluarkan dari APBN maupun APBD setiap bulannya.

Bila banyak masyarakat yang beranggapan seperti itu sangatlah realistis dan tidak bisa disalahkan pepatah bijak mengatakan “Lebih Baik Minoritas Tapi Berkualitas Daripada Mayoritas Tapi Tidak Berkualitas”.

Artinya, lebih baik anggota dewan yang menduduki kursi farlemen jumlahnya sedikit tapi mampu mendorong terciptanya kemakmuran masyarakat secara berkeadilan alias merata, daripada jumlah anggota dewan yang terpilih banyak tapi cenderung lebih mengedepankan kepentingan pribadi, keluarga atau kelompoknya masing-masing, yang cenderung hanya duduk manis di kursi parlemen sambil menikmati fasilitas negara tanpa peduli dengan keluh kesah masyarakat.

Lantas wakil rakyat yang seperti bagaimana yang harus dipertahankan? atau calon anggota dewan yang seperti apa yang harus kita pilih?

Wakil Rakyat yang harus kita pilih adalah wakil rakyat yang selama menduduki jabatannya benar-benar teruji dan terbukti cerdas, cermat, aspiratif, peduli dan berani tampil didepan membela kepentingan masyarakat tanpa melihat kelompok maupun golongan.

Bagaimana bila tidak anggota dewan yang seperti itu? Jawabannya sangat mudah janganlah pilih abaikan, walaupun disaat mendekati pemilihan mereka dengan berbagai macam cara berusaha menarik kita untuk menyalurkan hak suara.

Apakah perlu hak suara kita dialihkan kepada calon anggota dewan yang sebelumnya belum duduk di kursi parlemen? Apalagi itu, pepatah bijak mengatakan “Jangan Beli Kucing Dalam Karung”.

Kita bagian masyarakat yang cerdas jangan mudah terobsesi atau tergiur dengan janji-janji, Visi-misi, program kerja yang mereka tawarkan. Janji, Visi-misi atau program kerja adalah sesuatu rencana, aplikasinya bisa terealisasi bisa juga tidak terealisasi.

Pilihlah yang jauh hari sebelum mereka mencalonkan mereka benar-benar sudah secara konsisten memiliki kepedulian tinggi kepada masyarakat tanpa dilatar belakangi kepentingan pribadi kelompok maupun golongan. Hati-hati dengan neraka yang menyentuh kita disaat mendekati pemilihan sudah cukup banyak bukti masyarakat yang kecewa “Habis Manis Sepah Di Buang”.

Kita adalah bagian masyarakat yang peduli dan rindu terhadap kemakmuran, kesejahteraan dan kedamaian secara berkeadilan, hati-hatilah dalam mendukung, memilih atau menyalurkan hak suara kepada salah satu calon anggota legislatif, jangan sampai kita jatuh ke lubang yang sama.

Penulis : Asep WW (DPC MCI/ LPP Kota Tangerang)

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads