Kementerian PUPR Optimis Hilangkan Kawasan Kumuh Hingga 2024

Muhammad Kemal Farezy Oct 4, 2022 0 Comments
Kementerian PUPR Optimis Hilangkan Kawasan Kumuh Hingga 2024

Tangerang, BisnisPro.id – Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) optimis bisa menghilangkan kawasan pemukiman kumuh di Indonesia pada 2024. “Kawasan kumuh ini harusnya hilang pada 2024 di Indonesia,” ujar Diana Kusumastuti, Direktur Jenderal Cipta Karya, dalam peringatan Hari Habitat Dunia pada hari ini, Senin (3/10/2022).

Menurut Diana, untuk mencapai target tersebut, diperlukan kolaborasi dari berbagai sektor dan multi aktor untuk mewujudkan permukiman perkotaan Indonesia yang lebih baik. “Termasuk, dukungan dari Pemerintah Daerah maupun Provinsi, baik berupa awareness atau kesadaran hingga anggaran,” kata Diana di Kantor Kementerian PUPR.

Dalam pemaparannya, Diana mengungkapkan, pencapaian Kementerian PUPR dalam mengentaskan kawasan kumuh di Indonesia mulai dari 2020 hingga 2022 telah mencapai 7.257 hektar. Sedangkan, sisa target periode 2023-2024 sekitar 4.170 hektar, yang jika dicapai dapat melampaui  target capaian nasional 10.000 hektar.

“Sisa target ini tentunya terus berusaha dicapai dengan kolaborasi Pentahelix jadi jangan semuanya dengan APBN, APBN itu sudah memberikan contoh dari mulai tahun 2012,” ujar Diana.

Pentahelix yang dimaksud Diana adalah dukungan APBN dan APBD, SK Kumuh oleh Pemerintah Daerah, Program CSR Swasta, Akademisi, LSM, hingga Media. Menurut Diana, Pemda seharusnya dapat melaksanakan sendiri. Tentunya, pemerintah pusat tetap akan memantau dan mendorong kolaborasi yang sinergis dalam melaksanakan penghapusan kemiskinan ekstrim agar dapat mewujudkan kawasan permukiman nol kumuh.

Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 telah menargetkan pengurangan kemiskinan ekstrim yang saat ini mencapai 4 persen dapat menjadi nihil di tahun 2024. Staf Khusus Presiden Indonesia Bidang Inovasi Billy Mambrasar mengatakan, target Ditjen Cipta Karya PUPR untuk menghilangkan kawasan kumuh ini realistis dan dapat tercapai.

Namun, amanat Inpres tersebut harus didukung dengan kolaborasi dan integrasi antara seluruh pentahelix mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, hingga masyarakat, sehingga target kawasan nol kumuh dapat diwujudkan. Kerjasama berbagai pihak ini dapat mewujudkan ekosistem berkesinambungan sehingga untuk mewujudkan kawasan permukiman nol kumuh dapat dilakukan secara berkelanjutan.

“Saya yakin target untuk menuju kepada permukiman dan perumahan perkotaan nol kumuh itu sangat realistis dapat dicapai,” ujarnya.

Mengubah Kawasan Kumuh Menjadi Waterfront City

Salah satu yang tengah dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) adalah mengupayakan penataan kawasan kumuh Apolo dan Pesisir Selatan Kota Tual di sekitar Pantai Kiom, Maluku. Kawasan ini akan dibangun menjadi destinasi wisata perairan dengan konsep waterfront city.

Kawasan kumuh Apolo di kawasan Pantai Kiom memiliki lahan seluas 8,08 hektare. Kawasan Apolo dihuni oleh 442 KK dengan populasi 1.912 jiwa. Jumlah bangunan ada 373 unit. Konsep Waterfront City merupakan pembangunan kawasan dekat perairan yang dinilai unik dan memiliki daya tarik wisata yang tinggi.

Di pesisir Tual ini, pemerintah berencana membangun 300 unit rumah swadaya, drainase sepanjang 1.240 meter, dan jalan lingkungan sepanjang 1.065 meter. Sehingga tak hanya infrastuktur  fisik yang diperbaiki, kualitas hidup dan lingkungan pun akan ikut meningkat.

Penataan kawasan kumuh di wilayah ini juga akan dilengkapi  instalasi pengolahan air. KemenPUPR menyebutnya dengan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk 300 sambungan rumah (SR) dan instalasi penglelolaan air limbah domestik terpusat (SPALD-T) untuk 300 SR.

Penataan kawasan yang betujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan di Kota Tual tersebut dikerjakan dalam periode 2021-2022 menggunakan dana APBN senilai Rp31,1 miliar. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut penataan kawasan tersebut juga bekerja sama dengan Pemerintah Kota dan masyarakat.

“Untuk pemanfaatan selanjutnya tinggal bagaimana peran Pemkot untuk pemberdayaan masyarakatnya sehingga dapat mengembangkan potensi kawasan tersebut,” kata Basuki dalam keterangan resminya.

Penulis: Cyna Juni

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads