Mobil Listrik China dan Vietnam Siap Bangun Pabrik di Indonesia

Muhammad Kemal Farezy May 7, 2024 0 Comments
Mobil Listrik China dan Vietnam Siap Bangun Pabrik di Indonesia

Tangerang, BisnisPro.id – Pendirian pabrik mobil listrik oleh BYD dan Vinfast di Indonesia diyakini akan membawa berkah bagi bisnis zona industri. Berikut pandangannya.

Raksasa otomotif Tiongkok BYD (Build Your Dreams) dan VinFast, produsen mobil listrik Vietnam, dilaporkan siap mendirikan pabrik di Indonesia. Menurut laporan, BYD akan membangun pabriknya di area industri Subang Smartpolitan dengan nilai investasi diperkirakan lebih dari US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun (Diasumsikan kurs Rp16.008).

Selain itu, VinFast sebelumnya telah menyatakan komitmennya untuk berinvestasi US$1,2 miliar atau sekitar Rp19,20 triliun di Indonesia. Menanggapi hal ini, Rivan Munansa, Kepala Layanan Industri & Logistik di Colliers Indonesia, menyatakan bahwa peluang ini diproyeksikan akan memiliki dampak positif pada masa depan sektor zona industri nasional.

“Karena ada potensi perang tarif antara US dan China, dampaknya sih positif terhadap sektor kawasan industri karena bakal banyak yang akan berinvestasi di Indonesia,” ungkap Rivan, pada Senin (6/5/2024).

Maka, Rivan menegaskan pentingnya pemerintah tidak melewatkan peluang ini. Salah satu langkahnya adalah dengan memberikan kemudahan dalam proses investasi.

Selain itu, Rivan juga mengajak pemerintah untuk terus mempertahankan iklim investasi yang positif, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global yang sedang terjadi.

“Pemerintah kita harus siap untuk mendukung dan memberikan iklim investasi yang baik, mengurangi birokrasi. Karena rata-rata mereka sangat cepat dalam mengambil keputusan investasi dan ingin beroperasi secepatnya,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang berbeda, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI), Sanny Iskandar, juga menekankan bahwa komitmen BYD dan VinFast untuk masuk ke Indonesia akan mendukung pertumbuhan bisnis kawasan industri lokal di masa depan.

Pasalnya, industri perakitan umumnya memiliki rantai pasok yang luas. Dia memperkirakan bahwa akan ada banyak industri pendukung lain yang akan masuk ke Indonesia seiring dengan rencana pembangunan pabrik BYD dan VinFast.

“Kalau BYD dan VinFast masuk, pasti vendor rantai pasoknya yang tier 1 dan tier 2 juga akan berdatangan. Khususnya yang ada afiliasi langsung perusahaan China dan Vietnamnya itu,” tambahnnya.

Untuk memperlancar realisasi investasi dari dua pabrik otomotif besar tersebut, Sanny menyoroti pentingnya pemberian insentif sebagai komponen utama yang harus diperhatikan oleh pemerintah saat ini. Sanny juga mendorong agar pemerintah dapat secara proaktif menyediakan insentif dan berbagai fasilitas kemudahan untuk mendukung komitmen investasi tersebut.

“Sekali lagi bahwa mereka kan bisa investasi bisa di mana saja, betul Indonesia memang punya pasar domestik yang cukup besar. Namun, untuk menentukan letak atau lokasi dari industri di sebuah negara memang pasti perlu insentif dan fasilitas yang mendukung termasuk kepastian hukum itu sangat dibutuhkan,” Jelasnya.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads