Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, Selasa 7 May 2024
Tangerang, BisnisPro.id – Potensi penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih terbuka seiring dengan kemungkinan pemotongan suku bunga oleh The Fed yang melemahkan posisi dolar AS.
Diperkirakan bahwa nilai tukar rupiah memiliki peluang untuk menguat terhadap dolar Amerika Serikat seiring dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed dan rilis data pertumbuhan ekonomi. Ibrahim Assuaibi, Direktur Laba Forexindo Berjangka, memproyeksikan bahwa mata uang rupiah akan ditutup pada kisaran Rp15.960-Rp16.060 per dolar AS pada hari ini, Selasa (7/5/2024).
Pada sesi sebelumnya, rupiah mencatat penguatan sebesar 0,36% atau naik 57,5 poin menjadi Rp16.025 per dolar AS. Peristiwa ini terjadi di tengah kenaikan indeks dolar AS sebesar 0,07% ke level 105,10. Selain rupiah, sejumlah mata uang Asia lainnya juga mengalami penguatan, seperti dolar Taiwan yang naik 0,02%, won Korea Selatan yang naik 0,29%, peso Filipina yang naik 0,24%, dan yuan China yang naik 0,37%.
Di sisi lain, beberapa mata uang Asia mengalami pelemahan, seperti yen Jepang yang turun 0,50%, dolar Singapura yang turun 0,13%, rupee India yang turun 0,05%, ringgit Malaysia yang melemah 0,06%, dan baht Thailand yang melemah 0,06% hari ini.
Ibrahim Assuaibi menyatakan bahwa pelemahan greenback disebabkan oleh data nonfarm payrolls bulan April yang lebih lemah dari perkiraan. Data ini memperkuat spekulasi bahwa pelemahan pasar tenaga kerja akan mendorong Federal Reserve untuk mulai menurunkan suku bunga.
Data yang dirilis pada Jumat menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja di AS melambat lebih dari perkiraan pada bulan April, dan kenaikan upah tahunan turun di bawah 4,0% untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun. Hal ini menimbulkan optimisme bahwa bank sentral AS dapat mengambil langkah kebijakan yang lebih lunak, mengingat tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja.
Pasar kini memperkirakan adanya pemotongan suku bunga sebesar 45 basis poin tahun ini, dengan penurunan suku bunga yang sudah dipertimbangkan sepenuhnya pada bulan November. Meskipun The Fed mempertahankan suku bunga pada level yang stabil dalam pertemuan kebijakan moneternya minggu lalu, namun memberikan isyarat bahwa kecenderungan untuk menurunkan suku bunga masih ada, meskipun mungkin membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2024 mencapai pertumbuhan sebesar 5,11% (year on year/yoy). Angka pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kuartal IV tahun 2023 yang sebesar 5,04%.
Pertumbuhan ini didorong oleh konsumsi rumah tangga yang kuat, didukung oleh momen Lebaran dan Pemilu 2024. Pergeseran bulan Ramadan yang jatuh pada kuartal pertama tahun 2024 menyebabkan adanya efek low-base, yang berkontribusi pada pertumbuhan yang lebih tinggi. Selain itu, peningkatan pengeluaran terkait dengan pemilihan presiden 2024 juga memberikan dorongan tambahan pada pengeluaran pemerintah dan lembaga non-profit yang melayani rumah tangga, termasuk partai politik.
Pada pembukaan perdagangan, rupiah mengalami pelemahan sebesar 39,5 poin atau 0,25%, sehingga mencapai Rp16.065 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS mengalami kenaikan sebesar 0,13%, mencapai level 105,187.
No Comments