Pemilihan RW Saja Kok Pakai Uang, Duit Ora Payu
Tangerang, BisnisPro.id – Pemilihan Ketua RW 03 Kelurahan Parung Jaya akan dilaksanakan Minggu 25 Desember 2022, berlangsung aman lancar dan terkendali. Namun kerap kali, hajatan demokrasi ini masih dikhawatirkan akan memunculkan fenomena dugaan Money Politic atau Politik Uang.
Padahal jika kita telaah lebih dalam lagi, calon Ketua RW yang amanah akan lebih memilih memberikan kerja nyata, ketimbang harus melakukan politik uang. Jika ada salah satu calon yang ada melakukan hal ini, akan terlihat sekali ambisinya meski hanya dalam pemilihan Ketua RW saja.
“Jika dalam pemilihan Ketua RW saja sudah melakukan politik uang, artinya sudah terbaca oleh kita segala sesuatu yang di ambisikan, tentu ada efek yang tidak baik kedepannya,” ujar Sofyan salah satu warga RW 03.
Sofyan menambahkan, sejatinya jabatan Ketua RW itu adalah amanah untuk dilaksanakan dalam membantu warga dan lingkungannya.
“Supaya tercipta lingkungan yang aman, nyaman serta ada pembangunan yang baik di lingkungannya,” kata Sofyan.
Berdasarkan fenomena tersebut, salah satu tokoh RW 03 Ustad Ahmad, mengatakan melihat rekam jejak para calon Ketua RW 03, nampak sekali jika bapak Martani adalah salah satu calon yang benar murni mau bekerja untuk lingkungannya.
“Terlihat dari beberapa program yang akan dia canangkan dalam waktu dekat ini, seperti perbaikan jalan dan penerangan lampu jalan dekat pemakaman, apa lagi sebelum jadi RW, beliau sudah bekerja untuk lingkungan memperbaiki jalan yang menuju perumahan Alam Ganda, serta memperbaiki beberapa lampu penerangan,” ungkap Ustad Ahmad.
Ia menambahkan, untuk membantu warga dan lingkungannya, Bapak Martani juga mampu menjalin kerja sama dengan beberapa dinas di pemerintah Kota Tangerang dan juga punya kedekatan dengan Camat serta anggota Dewan.
“Ini tentu akan sangat memudahkan dalam menjalin kerja sama untuk lingkungan,” jelasnya.
Jika melihat pemilihan di beberapa Daerah yang viral beberapa waktu belakangan ini juga ada istilah “Duit Ora Payu” artinya jika hati masyarakat menyukai pemimpin yang bijak, disitu uang tidak laku.
“Mudah-mudahan dalam pemilihan nanti, jika ada yang memainkan politik uang, mari kita kerjain aja bersama-sama, yaitu ambil uangnya tapi jangan dipilih orangnya, karena dia sudah melakukan politik kotor (tidak bermoral),” pungkas Ustad Ahmad. (*)
No Comments