Penurunan Harga Minyak Mentah Global Pangkas Harga CPO Malaysia

Jakarta, BisnisPro.id – Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di pasar berjangka Malaysia terpangkas lebih dari 1% pada Selasa malam akibat penurunan harga minyak mentah dunia serta proyeksi tingginya persediaan minyak nabati pada Desember 2018 ini.

Harga patokan CPO untuk pengiriman Februari 2019 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 1,3 persen menjadi RM2.015 ringgit (US$483,91) per ton di sesi penutupan perdagangan Selasa (11/12/2018).

Sebelumnya, harga patokan CPO tersebut sempat susut hingga 2 persen menjadi RM2.001 per ton di awal sesi perdagangan Selasa kemarin. Itu merupakan penurunan harian yang paling tajam dalam satu pekan terakhir ini.

Pada Senin (10/12/2018), harga patokan CPO tersebut meningkat 2,2 persen ke level tertinggi sejak 3 Desember 2018. Itu disebabkan oleh adanya data resmi yang menunjukkan penurunan produksi CPO untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir ini.

Total volume perdagangan tercatat sebanyak 33.312 lot pada akhir perdagangan Selasa kemarin, dimana setiap lot setara dengan 25 ton CPO.

“Penurunan harga minyak mentah global dan adanya sentimen negatif terhadap proyeksi bahwa persediaan minyak nabati akan meningkat pada Desember 2018 ini menjadi faktor utama penurunan harga CPO di Malaysia,” ujar seorang pedagang di bursa berjangka yang berbasis di Kuala Lumpur kepada Reuters.

Menurut data Dewan Minyak Sawit Malaysia pada Senin (10/12/2018), persediaan CPO pada November 2018 naik 10,5 persen menjadi 3 juta ton dibanding Oktober 2018. Sedangkan produksi CPO pada bulan tersebut turun 6,09 persen menjadi 1,85 juta ton dibanding bulan sebelumnya. Adapun ekspor CPO pada November 2018 terpangkas 12,9 persen menjadi 1,375 juta ton.

“Penurunan ekspor CPO Malaysia diperkirakan akan terus terjadi, bahkan dapat melampaui penurunan produksinya pada Desember 2018 ini. Itu mengakibatkan peningkatan persediaan dan pada akhirnya memicu terpangkasnya harga jual CPO,” papar pedagangan tersebut.

Harga CPO sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya. Pasalnya, harga CPO akan terus menerus bersaing dengan harga berbagai jenis minyak nabati lainnya di pasar global untuk memperoleh keseimbangan harga yang wajar. (Abraham Sihombing)