Pergerakan IHSG Jum’at 22 September 2023

Muhammad Kemal Farezy Sep 22, 2023 0 Comments
Pergerakan IHSG Jum’at 22 September 2023

Tangerang, BisnisPro.id – IHSG mengalami penurunan akibat adanya sinyal hawkish yang diterbitkan oleh The Federal Reserve (The Fed) terkait kebijakan suku bunga. Namun, apakah penurunan ini hanya bersifat sementara? Menurut data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks komposit terpantau mengalami pelemahan sebesar 0,29% atau 20,21 poin, mencapai level 6.991,46 pada penutupan perdagangan hari sebelumnya. Selama sesi perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran harga antara 6.974 hingga 7.021.

Penurunan IHSG yang terjadi pada sesi perdagangan sebelumnya dianggap sebagai dampak dari sikap hawkish yang diambil oleh Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya pada kisaran 5,25 hingga 5,50%. Meskipun demikian, menurut pandangan Senior Investment Information dari Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, ia berpendapat bahwa nada hawkish yang disuarakan oleh The Fed, yang berencana untuk kembali meningkatkan suku bunga acuannya, mungkin tidak akan memiliki dampak yang signifikan pada pergerakan IHSG.

Nafan Aji Gusta mengemukakan bahwa sentimen yang muncul akibat sinyal hawkish dari The Fed cenderung bersifat temporer. Menurutnya, berdasarkan sejarah, indeks komposit biasanya akan mengalami kenaikan kembali pada kuartal IV dalam tahun yang berjalan.

Ia juga menyatakan bahwa kondisi IHSG yang cenderung lesu pada bulan September telah dimanfaatkan oleh para pelaku pasar untuk mengakumulasi saham-saham yang harganya sedang mengalami penurunan atau melakukan pembelian saat harga sedang melemah.

“Biasanya di September itu akan ada waktu di mana pelaku pasar memulai akumulasi beli saham atau buy on weakness, jadi nanti ke depannya IHSG berpotensi untuk mengalami rebound,” ujarnya Nafan, pada Kamis (21/9/2023) lalu.

Sebaliknya, keputusan yang diambil oleh Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) untuk mempertahankan suku bunga acuan pada tingkat 5,75% selama bulan September 2023 dapat diproyeksikan menjadi faktor positif yang mempengaruhi pergerakan IHSG, terutama dalam menghadapi gelombang sinyal hawkish dari The Fed.

Keputusan tersebut untuk tetap mempertahankan suku bunga pada tingkat yang sama selama delapan bulan secara berkesinambungan dinilai memiliki potensi positif dalam memungkinkan IHSG untuk terus menunjukkan kinerja yang menarik di masa yang akan datang.

“Sambil ke depannya BI juga menjaga stabilitas rupiah maka IHSG masih berpeluang untuk bergerak menanjak di tengah sinyal kencang hawkish The Fed,” Nafin menambahkan.

Seperti yang telah kita ketahui, The Federal Reserve (The Fed) telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung pada tanggal 19-20 September 2023.

Meskipun memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga acuannya, yang tetap berada pada kisaran 5,25-5,50 %, The Fed tetap menunjukkan sikap hawkish yang mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan di masa mendatang. Para pemimpin otoritas moneter Amerika Serikat tersebut juga memproyeksikan bahwa kenaikan suku bunga dapat terjadi lagi menjelang akhir tahun, dengan tingkat suku bunga yang mencapai kisaran 5,50-5,75 %.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads