Prediksi Investasi Apartemen Tahun 2023 Bakal Lesu

Muhammad Kemal Farezy Oct 6, 2022 0 Comments
Prediksi Investasi Apartemen Tahun 2023 Bakal Lesu

Tangerang, BisnisPro.id – Keadaan ekonomi makro Indonesia saat ini dipercaya menjadi salah satu faktor dari keraguan pengembang untuk merilis proyek apartemen baru mereka pada kuartal III tahun ini. Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatajab bahwa timbulnya faktor-faktor yang mengakibatkan hal ini yaitu adanya kenaikan harga komoditas bahan bangunan dan tentunya inflasi.

Developer cenderung kurang percaya diri dengan kondisi makro saat ini, itu terlihat dari berkurangnya proyek yang di launching pada kuartal ini dan sepanjang 2022,” Ungkap Ferry, pada Rabu kemarin (5/10/2022).

Bila dilihat dari data kondisi pasar sektor properti kuartal III/2022 yang dirilis Colliers, saat ini total stock apartemen di periode ini sebanyak 219,859 unit atau naik sebesar 0,1% dari kuartal sebelumnya dan naik sebesar 1,3% year-on-year (yoy).

Sedangkan saat ini tidak ada penjualan yang signifikan selama kuartal ketiga maupun sepanjang tahun 2022. Ferry menilai sebagain besar proyek apartemen mengalami kepayahan dalam hal marketing, bahkan disuatu kasus ada yang tidak mendapatkan pembelian sama sekali.

“Sepanjang 2022 itu baru 782 unit yang terjual jadi masih sekitar 61 persen dari total penjualan tahun lalu. Dan ini trenya terus melandai, kami perkirakan penjualan tahun ini tidak akan bisa melampaui penjualan 2021,” jelas Ferry menambahkan.

Dipercaya beberapa faktor yaitu tidak adanya pemicu yang meningkatkan penjualan properti. Meskipun sebelumnya sudah ada program diskon PPN DTP tetapi hal itu telah selesai dan tidak ada stimulus lain setelah itu.

Dilain sisi pada pasar properti sekunder sendiri orang atau pelaku bisnis sebagian besar menjaga uang cash mereka di saat krisis ekonomi global seperti saat ini. Diprediksi investasi pada sektor apartemen tidak lagi mentereng jika diperuntukan untuk menambah banyak investasi fisik, hal ini karen pergerakan jual beli pun tidak mengalami peningkatan.

“Yang paling pas supaya bisa mendongrak apartemen ini adalah menjadikan apartemen ini objek untuk hunian jadi bukan sekadar untuk investasi,” pungkas Ferry.

Hal ini berbeda dengan sektor rumah tapak yang geliat penjualannya stabil karena pembelinya merupakan pengguna langsung properti tersebut untuk ditinggali. Bisa dikatakan dalam kasus ini pembelian apartemen harus lebih dianggap seperti mencari tempat tinggal bukan sekadar aset investasi belaka.

Berdasarkan temuan tersebut, tips yang perlu dilakukan adalah dengan menedukasi konsumen end user untuk mulai tertarik membeli hunian apartemen. Hal ini bisa dilakukan salah satunya dengan cara staircasing ownership sehingga tinggal di hunian vertikal lebih terjangkau untuk masyarakat yang lebih luas.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads