Rekomendasi dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Jumat 17 Maret 2023

Muhammad Kemal Farezy Mar 17, 2023 0 Comments
Rekomendasi dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Jumat 17 Maret 2023

Tangerang, BisnisPro.id – Laju pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan Jumat (17/3/2023), setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan tetap di 5,75%. Hal ini dinilai akan memberikan tekanan lebih lanjut pada IHSG.

Lionel Priyadi selaku Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan keputusan BI menahan suku bunga cenderung didorong oleh kebutuhan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi agar tidak terjerembab lebih jauh lagi. Lionel mengungkapkan, saat ini perekonomian Indonesia tengah mengalami perlambatan yang ditandai dengan kontraksi impor pada Februari sebesar 4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

“Akan tetapi, sulit bagi BI untuk terus menahan suku bunga karena The Federal Reserve (The Fed)diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga pada bulan ini maupun bulan Mei masing-masing 25 bps dengan puncak tingkat suku bunga 5,25%,” ungkap Lionel.

Hal ini, lanjutnya, berpotensi memperkuat tekanan depresiasi terhadap rupiah selama satu bulan ke depan. Sehingga BI kemungkinan harus kembali menaikkan suku bunga kembali mulai April 2023 demi menstabilkan rupiah Dengan rupiah yang semakin tertekan, Lionel mengungkapkan, IHSG berpotensi juga terdampak negatif dari pelemahan rupiah, yakni melalui potensi capital outflow yang terus berlanjut dari Februari hingga saat ini. Sekarang IHSG sedang berada di titik kritis dengan support di 6,550.

“Bila support ini tembus, maka bear sentiment di IHSG berpotensi berlanjut hingga batas teknikal support berikutnya di 6.250,” jelasnya.

Bank Indonesia (BI)memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen dalam rapat dewan gubernur (RDG) 16 Maret 2023. Keputusan ini direspons pasar saham dengan pelemahan yang berlanjut pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Setelah memerah 3 hari berturut-turut, IHSG hari ini terperosok dan menyentuh rekor terendah baru sepanjang tahun berjalan 2023 di level 6.565,73 atau di bawah dari level terendah sebelumnya 6.584,45 pada 11 Januari 2023.

Foto : Credit Suisse Switzerland

Di lain pihak Cheril Tanuwijaya selaku Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas mengungkapkan kebijakan BI tersebut telah sesuai dengan ekspektasi pasar. Pelemahan IHSG sendiri terjadi terimbas sentimen efek domino bankrutnya Silicon Valley Bank di Amerika Serikat dan Credit Suisse di Eropa.

“Secara harga, IHSG berada di oversold area sehingga memiliki potensi rebound,” kata Cheril, Kamis (16/3/2023). Cheril melanjutkan koreksi saham-saham teknologi dipicu oleh kekhawatiran tumbangnya perusahaan-perusahaan teknologi Amerika Serikat menyusul tumbangnya SVB.

Sementara itu, pelemahan sektor energi disebabkan oleh ekspektasi perlambatan ekonomi yang meningkat sehingga memicu pelemahan harga komoditas energi.

“Hal ini menyebabkan emiten sektor energi menjadi sasaran aksi jual investor,” kata Cheril.

Di tengah ketegangan tinggi pasar saham dan pelemahan IHSG, Cheril menyarankan investor untuk mulai mencicil saham-saham perbankan berkapitalisasi besar dan konsumen primer. Beberapa yang menjadi rekomendasinya adalah SIDO, INDF, BBNI, dan BBRI.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads