Rekomendasi dan Pergerakan IHSG, Senin 20 Maret 2023

Muhammad Kemal Farezy Mar 20, 2023 0 Comments
Rekomendasi dan Pergerakan IHSG, Senin 20 Maret 2023

Tangerang, BisnisPro.id – Laju pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal kembali mengalami penguatan pada perdagangan hari ini, Senin (20/3/2023), seiring dengan indikator perekonomian makro Indonesia yang bisa menjadi katalis positif bagi IHSG. Pada perdagangan Jumat(17/3/2023) pekan lalu, IHSG ditutup melesat 1,71% atau 112,50 poin ke 6.678,23.

Sebanyak 374 saham mengalami penguatan, 171 saham melemah, dan 160 saham stagnan. Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG bergerak di rentang 6.598,31-6.683,09. Kapitalisasi pasar Bursa parkir di Rp9.311,50 triliun.

Chisty Maryani selaku Financial Expert Ajaib Sekuritas Asia mengatakan IHSG membentuk morning star candle yang merupakan sinyal bullish sehingga berpotensi menguat pekan depan. Selain itu, indikator momentum juga menunjukkan IHSG berada pada area oversold.

“Support IHSG pada level 6.500 dengan berpeluang menuju resistance 6.850,” ungkap Chisty dalam tulisannya, Sabtu (18/3/2023).

Katalis positif bagi IHSG pekan depan adalah indikator makro ekonomi Indonesia yang masih kokoh secara fundamental. Pasar juga masih menunggu rilisnya data M2 money supply periode Februari 2023. Sejumlah sentimen negatif pasar seperti pembagian dividen juga akan mempengaruhi pergerakan IHSG pekan depan. Meski demikian, pasar masih menunggu Federal Open Market Committee (FOMC) The Federal Reserve (The Fed). Keputusan suku bunga acuan menjadi salah satu yang ditunggu oleh investor dari FOMC The Fed pada 21-22 Maret 2023.

Selain dari sisi konsumen yang melandai, inflasi tingkat produsen (Producer Price Index/PPI) AS pada periode Februari 2023 juga tercatat melandai di level 4,6% YoY, dibawah level sebelumnya yakni 5,7% YoY dan dibawah konsensus pada level 5,4% YoY. Sementara itu, core PPI pada Februari 2023 berada di level 4,4 persen secara YoY. Angka ini lebih rendah dari periode sebelumnya, yakni 5 persen secara YoY. Selain itu, angka juga berada di bawah konsensus 5,2% secara YoY.

“Meskipun tren inflasi tersebut telah turun, namun The Fed masih akan mengupayakan untuk menekan laju inflasi Amerika Serikat mencapai target mereka di level 2 persen YoY,” kata Chisy.

Dia menyebut ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga The Fed akan positif jika kenaikan sesuai dengan konsensus, yakni 25 bps. Optimisme juga akan terasa karena kenaikan suku bunga Amerika Serikat dinilai mampu meredam inflasi. Akan tetapi jika kenaikan suku bunga lebih tinggi bahkan mencapai 50 bps, maka ada perkirakan respon pasar ada potensi menjadi negatif. Pasar akan khawatir terhadap dampak dari ketatnya kebijakan moneter The Fed yang berpotensi membuat ekonomi Amerika Serikat menurundi tengah hiruk pikuk pasar saat ini.

Keresahan tercermin dari terjadinya masalah likuiditas di beberapa perbankan Amerika Serikat akibat kenaikan suku bunga acuan yang ketat. Pasar juga disebut masih mencermati beberapa rilis data perekonomian lainnya. Diantaranya adalah China yang akan mengumumkan prime rate tenor 1 tahun dan 5 tahun, inflasi Inggris periode Februari 2023 yang akan rilis pada pekan depan, serta tingkat inflasi Jepang yang akan rilis di akhir minggu depan.

Adapun beberapa rekomendasi dari Chisy dan tim Ajaib untuk perdagangan hari ini antara lain MDKA, AMRT, JSR, dan CPIN.

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads