Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 13 Oktober 2022

Tangerang, BisnisPro.id – Kekuatan nilai tukar rupiah hari ini terlihat masih ditekan oleh naiknya greenback usai rilis pertemuan The Federal Reserve (The Fed). Pada Kemarin (12/10/2022) rupiah berakhir di posisi menguat tipis 0,01 persen, naik 1 poin dan bergerak ke posisi Rp15.356 per dolar Amerika Serikat. 

Menurut laporan Bloomberg (13/10/2022), kekuatan dolar Amerika Serikat masih bertahan pada laju kenaikan dan Untuk mewakili mata uang Asia, yen Jepang jatuh ke posisi terendah baru dalam 24 tahun pada penutupan perdagan Rabu kemarin waktu setempat. Hal tersebut membuat kegiatan jual beli agak terganggu karena kewaspadan terhadap intervensi dari otoritas Jepang. Sementara itu, untuk obligasi Amerika Serikat terpantau reli.

Pemodal diyakini khawatir sebab mereka menunggu data penting harga konsumen Amerika Serikat yang dapat menentukan apakah The Fed akan memberikan kenaikan suku bunga besar keempat kalinya dan menambah lebih banyak beban pada ekonomi global.

Hasil dari pertemuan terakhir Fed menyarankan beberapa petinggi mempertimbangkan untuk mengurangi laju kenaikan suku bunga, yang memicu naiknya suku bunga di Wall Street, meskipun walau pada akhirnya melemah kembali.

“The Fed membutuhkan data untuk mulai menemukan jalan keluar. Itu adalah pasar yang sulit untuk dimasuki. Sampai investor mendapatkan lebih banyak data, pasar harus mencari cara untuk menemukan pijakannya,” ungkap Carol Schleif, selaku wakil kepala investasi BMO Family Office di dalam wawancara Bloomberg Television.

Poundsterling terpantau menguat setelah Bank of England (BOE) melakukan pembeliaan obligasi. Hal ini memperkuat kembali asumsi bahwa dukungan darurat untuk pasar emas akan berhenti pada hari Jumat, berlawanan dengan laporan media masa yang mengatakan bahwa masih bisa bertahan.

Sementara itu, analis kauangan Moody’s Analytics Mark Zandi memprediksi dalam 6 bulan ke depan inflasi di Amerika Serikat akan mulai menurun.

“Inflasi berdasarkan indeks harga konsumen (IHK), akan turun dari level saat ini sekitar 8% menjadi 4%,” pungkas Mark, Rabu (12/10/2022).