Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 2 September 2022

Muhammad Kemal Farezy Sep 2, 2022 0 Comments
Rupiah Versus Dolar AS Hari Ini, 2 September 2022

Jakarta, BisnisPro.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi bergerak di rentang Rp14.870 – Rp14.930 per dolar AS. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan pergerakan rupiah, Jumat (2/9/2022), dibuka fluktuatif tetapi ditutup melemah pada rentang  Rp14.870 – Rp14.930 per dolar AS. 

Menurutnya rilis ketenagakerjaan ADP hari Rabu menunjukkan perlambatan dalam laju perekrutan di sektor swasta AS pada Agustus, tetapi kenaikan 132.000 masih merupakan angka yang sehat. 

Terkait hal tersebut, pembuat kebijakan Presiden Fed Cleveland Loretta Mester pada Rabu (31/8/2022) menyatakan bahwa bank sentral perlu menaikkan suku bunga acuannya di atas 4 persen pada awal tahun depan. Sementara untuk saat ini di kisaran target 2,25 persen – 2,5 persen, menurutnya dibiarkan dalam beberapa  waktu untuk membantu mendinginkan inflasi. Beralih pada kawasan Eropa, Ibrahim mengungkapkan berdasarkan data yang dirilis kemarin, inflasi zona euro naik ke rekor tertinggi di level 9,1 persen pada Agustus. 

“Pasar telah memperkirakan sekitar 40 persen kemungkinan ECB akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin minggu depan, bahkan ketika risiko resesi yang menyakitkan meningkat seiring dengan harga gas,” tulis Ibrahim dalam riset harian, Jumat (2/9/2022). 

Sementara itu dari domestik, dia menyebutkan terdapat sentimen terkait pemerintah yang menetapkan untuk mulai melakukan pengalihan subsidi untuk langsung diberikan kepada kelompok yang tidak mampu.  Hal tersebut berkaitan dengan distribusi manfaat subsidi dan kompensasi energi saat ini lebih banyak dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu (95 persen untuk subsidi solar dan 80 persen untuk subsidi pertalite). 

“Sedangkan sebanyak 5 persen subsidi Solar dan 20 persen dari subsidi kompensasi Pertalite dinikmati oleh yang berhak,” ungkapnya.

Pemerintah juga menyatakan, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2022 yang menjadi shock absorber telah bekerja keras. Konsekuensinya, subsidi dan kompensasi energi sesuai Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022, jumlahnya meningkat tiga kali lipat, yaitu dari APBN 2022 awal Rp.152,5 triliun menjadi Rp.502,4 triliun.  Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda ditutup melemah 40,00 poin atau 0,27 persen pada hari ini sehingga parkir di posisi Rp14.882,50 per dolar AS.

Sementara indeks dolar AS pada pukul 15.15 WIB terpantau menguat 0,205 poin atau 0,19 persen ke level 108,905. Adapun mata uang lain yang turut melemah adalah won Korea Selatan yang anjlok 1,18 persen, peso Filipina turun 0,50 persen, dolar Taiwan turun 0,46 persen, dan yen Jepang yang melemah 0,25 persen terhadap dolar AS. Di sisi lain, dolar Hongkong menjadi satu-satunya mata uang di kawasan Asia yang mengalami penguatan dengan naik tipis 0,01 persen terhadap dolar AS. 

Indeks dolar AS melonjak ke level tertinggi 20 tahun pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), dan mencapai puncak dalam 24 tahun terhadap yen Jepang yang sensitif terhadap suku bunga. Dikutip dari Antara, kenaikan dolar tersebut setelah data menunjukkan ekonomi AS yang tangguh, memberi Federal Reserve lebih banyak ruang untuk secara agresif menaikkan suku bunga guna meredam inflasi.

Mata uang AS itu menguat setelah laporan pemerintah menunjukkan bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran menurun lebih lanjut minggu lalu, konsisten dengan permintaan yang kuat untuk pekerja dan kondisi pasar tenaga kerja yang ketat. Laporan tersebut juga menunjukkan lebih sedikit PHK pada Agustus, meskipun ada kenaikan suku bunga yang besar dan kuat dari Fed untuk melawan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade, yang telah meningkatkan risiko resesi.

Sumber : Bisnis

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads