“Proyek ini berdiri di atas lahan 1,8 hektar (ha) berlokasi di samping terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan,” ujar Direktur Utama Totalindo, Donald Sihombing, di Jakarta, Rabu (22/11).

Dalam kerja sama ini, Totalindo dalam memiliki porsi sebesar 49%, PD Pembangunan Saya Jaya sebesar 51%. Rencananya kawasan ini akan menjadi langkah awal dalam membangun relasi jangka panjang.

Donald menuturkan, pembangunan kawasan terpadu sangat penting di Jakarta. Kota Jakarta memang dirasa perlu untuk memiliki kawasan teritegrasi mengingat Kota Jakarta merupakan Kota Metropolitan.

“Karena itu, pembangunan kawasan terpadu harus terus dikembangkan, baik sebagai hunian maupun komersial terintegrasi dalam satu kawasan dengan sistem transportasi massal,” kata Donald.

Selain itu, pembangunan proyek terintegrasi di Lebak Bulus ini merupakan bukti dan komitmen perusahaan dalam menyukseskan Program pemerintah. Terutama dalam penyediaan sejuta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Kendati demikian, Direktur Independen Totalindo, Eko Wardoyo menuturkan saat ini pihaknya belum merumuskan berapa porsi untuk MBR yang akan dibangun.

Eko menambahkan, pembangunan proyek ini rencananya akan dilaksanakan di akhir tahun 2018.

“Proyek ini kami perkirakan selesai dalam tiga tahun,” tutur Eko.

Adapun untuk penjualannya, Eko menuturkan akan dilakukan secara serentak dengan proses pembangunannya. Pada proyek ini, akan dijual untuk hunian, office (kantor), dan ritel (komersial).