Wall Street Chaos ? Yield Obligasi Membludak

Muhammad Kemal Farezy Sep 29, 2021 0 Comments
Wall Street Chaos ? Yield Obligasi Membludak

Jakarta, BisnisPro.id – Tiga indeks utama saham di Bursa Wall Street rontok pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) yang dipimpin oleh anjloknya saham-saham teknologi akibat yield obligasi pemerintah AS melejit. US Treasury mendekati level tertinggi 3 bulan, sementara pembahasan anggaran oleh anggota parlemen di Washington kembali buntu.

Nasdaq Composite turun 2,83% menjadi 14.546,68, terburuk sejak Maret, sementara S&P 500 turun 2,04% menjadi 4.352,63. Dow Jones Industrial Average kehilangan 569,38 poin, atau 1,63%, menjadi 34.299,99.

Imbal hasil Treasury 10 tahun pada Selasa melanjutkan kenaikannya 1,567% karena investor memperkirakan The Fed akan memenuhi janjinya mengurangi stimulus pembelian obligasi karena pertimbangan inflasi yang melonjak. Imbal hasil obligasi 10 tahun, langsung ke level tertinggi sejak Juni setelah Fed mengisyaratkan akan mengurangi US$ 120 miliar pembelian obligasi per bulan.

“Pasar menyadari kenyataan bahwa imbal hasil sangat rendah dibandingkan dengan fundamental. Sekarang The Fed bergeser, dan semua orang mengubah posisi mereka,” kata Kepala Strategi Fix Income Schwab Center for Financial Research, Kathy Jones.

Bigtech Rontok

Saham teknologi turun karena kenaikan suku bunga membuat arus kas masa depan perusahaan kurang berharga. Pada gilirannya membuat saham populer dinilai terlalu tinggi. Bunga yang lebih tinggi juga menghambat kemampuan perusahaan teknologi mendanai pertumbuhan dan membeli kembali saham.

Facebook, Microsoft dan Alphabet kehilangan lebih 3%, sementara Amazon turun lebih 2%.

Hal lain yang membebani bursa adalah buntunya pembahasan anggaran di Washington. Senat Partai Republik memblokir RUU yang disahkan DPR Senin yang akan mendanai pemerintah hingga Desember dan menangguhkan plafon utang hingga Desember 2022.

Kongres harus menyetujui pendanaan pemerintah pada Jumat untuk menghindari penutupan. Menteri Keuangan AS Janet Yellen memperingatkan Kongres dalam sebuah surat pada Selasa bahwa anggota parlemen perlu menaikkan batas utang pada 18 Oktober untuk menghindari default pemerintah. Rencana infrastruktur besar-besaran Presiden Biden juga menghadapi masa depan yang tidak pasti.

“Peristiwa di Washington tentu tidak membantu, karena ketidakpastian seputar kebijakan pajak dan tentu saja plafon utang,” kata ahli strategi ekuitas LPL Financial, Jeff Buchbinder.

Sementara sektor yang terkait pembukaan kembali ekonomi menguat seperti Ford naik 1% setelah perusahaan mengumumkan rencana membangun fasilitas produksi baru di AS.

Sumber : Investor Daily

Leave a Reply

Leave a facebook comment

Kurs Hari Ini

Update Covid-19 Hari Ini

Banner Ads