Benarkah Ekonomi Indonesia di Dominasi Asing? Ini Faktanya
Jakarta, BisnisPro.id – Jelang pemilihan umum seperti pemilihan presiden (pilpres) selalu muncul berbagai isu panas. Salah satunya sentimen anti-asing. Ekonom Faisal Basri mengatakan gejala xenophobia itu pada umumnya terkait dengan privatisasi badan usaha milik negara (BUMN) dan penguasaan sumber daya alam.
“Bertaburan gambar yang menunjukkan betapa Tanah Air kita dari Sumatera hingga Papua dicengkeram oleh asing,” katanya seperti dilansir dari blog resminya, Rabu (12/9).
Namun, Faisal mengajak semua kalangan untuk kritis: benarkah ekonomi Indonesia dikuasai asing?
1. Sentuhan asing di Indonesia sangat kecil
Dosen senior fakultas ekonomi Universitas Indonesia ini menunjukkan bahwa data berkata lain. Penanaman modal langsung oleh asing (foreign direct investment/FDI) hanya sekitar 5 persen dari keseluruhan pembentukan modal tetap bruto (gross fixed capital formation/GFCF).
“Sentuhan asing di Indonesia sangat kecil. Investasi di Indonesia tidak pernah didominasi oleh asing,” katanya.
2. Perbandingan dengan negara tetangga
Faisal lalu membandingkan kondisi Indonesia dengan negara tetangga, seperti Malaysia, Vietnam, dan Filipina.
Apa hasilnya? Malaysia yang nisbah FDI terhadap GFCF-nya sekitar tiga kali lipat Indonesia. Sementara Vietnam–yang notabene negara Komunis, empat kali lipat Indonesia pada periode 2011-2016. Filipina yang juga relatif kurang diminati asing pun lebih besar dari Indonesia.
“Peranan asing dalam pembentukan modal tetap bruto Indonesia berada di bawah rerata Asia sepanjang periode observasi. Bahkan terhadap Bolivia yang di bawah rezim sosialis pimpinan Presiden Juan Evo Morales Ayma, Indonesia jauh lebih rendah,” jelas Faisal.
3. Ada peningkatan penanaman modal asing
Mantan Sekteraris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengungkapkan adanya peningkatan akumulasi penanaman modal asing langsung di Indonesia terhadap PDB. Peningkatan pesat terjadi pada kurun waktu 2011-2016.
“Sekalipun demikian, tetap saja peranan asing di dalam perekonomian Indonesia tidak setinggi kebanyakan negara tetangga,” sebutnya.
Di Indonesia, BUMN-lah yang lebih dominan. Hampir semua sektor didominasi BUMN/BUMD, mulai dari listrik, gas, air bersih, pertambangan, minyak mentah, kilang minyak, perbankan, asuransi, konstruksi, bandara, pelabuhan, kereta api, jalan tol, pompa bensin, pupuk, hingga konstruksi.
BUMN juga cukup besar di beberapa jenis usaha seperti garam, semen, baja, semen, gula, perkebunan, penangkapan ikan, maskapai penerbangan, angkutan laut, dan angkutan darat.
Tak ketinggalan, negara ikut merambah bisnis perhotelan, perdagangan, properti, konsultan bisnis, sekuritas, pusat perbelanjaan, industri kaca, industri perkapalan, dan banyak lagi.
No Comments